BAGANSIAPIAPI - Satpol PP Rohil menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) dadakan yang ada saat pembayaran dana PSKS di Kantor Pos Bagansiapiapi. Disamping tidak adanya koordinasi pihak Kantor Pos Bagansiapiapi dengan Satpol PP, PKL ini juga dinilai menganggu ketertiban umum, terutama banyaknya sampah yang ditimbulkan.

Penertiban dilakukan selama dua hari, dan pada hari kedua, Jum’at (24/4/15), Satpol PP terus melakukan penertiban, bahkan ada satu gerobak Pisang Kriuk/Tempe Hot sempat digelandang ke kantor Satpol PP.

Sementara itu, Kasi Ops Kantor Satpol PP Safi’I disela-sela penertiban menjelaskan, kalau tahun-tahun sebelumnya, jika ada pengambilan dana di kantor pos, terjadi koordinasi dengan baik antara Satpol PP dengan pihak Kantor Pos Bagansiapiapi.

“Tahun-tahun yang lalu, ada pengambilan seperti ini, Bapak berkoordinasi sama kami, ini tahun ini tak ada berkoordinasi sama kami, seharusnya Bapak koordinasi, kita cari jalan terbaik,” kata Safi’I menirukan percakapannya dengan pihak kantor pos.

Kamis (23/4/15), karena orang berjualan banyak, kebetulan pintu kantor pos terbuka, maka Satpol PP katanya mengarahkan PKL tersebut kedalam pekarangan kantor pos.

Namun untuk Jum’at (24/4/15), pihak Kantor Pos Bagansiapiapi tidak mau lagi membuka pintu pagarnya memberikan tempat bagi PKL, dengan alasan pimpinan mereka marah.

“Karna orang berjualan sampah bahayak, pintu tebukak, kita arahkan kedalam semuo, jadi hari ini, tak mau dio ngasih lagi do, marah pimpinan kami Pak, itu alasannya,” ujar Safi’i.

Tidak diperbolehkan oleh pihak Kantor Pos Bagansiapiapi PKL berjualan dipekarangannya, maka PKL menggelar dagangan kembali di badan jalan, tentu hal ini harus ditertibkan, karena menganggung kamtibmas dan menimbulkan sampah yang banyak.

“Bejualan sampah, kalau mau dio bersihkan tak apo do ndak. Jangan sangko kito melarang dio cari makan. Udah diperingatkan, besok tak ada lagi jualan, hari ini empat tinggal lagi, yang semalam banyak,” katanya.***(nop/adv/pemkab)