PANGKALAN KERINCI - Puluhan petani ikan yang dari kelompok tani binaan Program Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian Pekanbaru, mengikuti pelatihan perikanan yang diselenggarakan oleh Community Development Department RAPP di Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT) Pangkalan Kerinci, Rabu (20/5). Pelatihan ini merupakan salah satu program yang diadakan untuk menciptakan sistem pertanian terpadu kepada masyarakat.

Pelatihan yang dibuka resmi oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan diwakili Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya, Ir. H. Ikhwanulsyah, M. Si ini dihadiri juga Stakeholder Relations (SHR) Manager RAPP, Wan Jakh, didampingi oleh CD Coordinator RAPP, Sundari Berlian dan pemateri.

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan, Ir. H. Ikhwanulsyah, M. Si, menyatakan dukungan dan apresiasinya kepada perusahaan yang senantiasa memberikan perhatian kepada kaum petani hortikultura dan perikanan sehingga mereka bisa terus berkembang dan bisa meningkatkan perekonomian melalui usaha perikanan.

"Kami mendukung segala kegiatan yang diselenggarakan oleh RAPP ini untuk kebaikan masyarakat dan pemerintah daerah juga siap untuk senantiasa berkolaborasi dengan perusahaan. Kalau ada yang butuh bantuan atau fasilitas, kami siap membantu. Silakan saja datang ke kantor," ujar Ikhwanulsyah.

SHR Manager RAPP, Wan Jakh menyampaikan harapannya agar para peserta pelatihan bisa memotivasi diri mereka sendiri untuk berkembang menjadi seorang petani yang memiliki kemampuan yang baik dibidang pertanian.

"Pelatihan ini merupakan kesempatan agar peserta bisa mencari ilmu yang sebanyak-banyaknya bagaimana mengelola sebuah kolam ikan beserta ikannya. Kalian juga bisa saling bertukar informasi dengan sesama petani ikan diberbagai wilayah sehingga masyarakat bisa terus berkembang dengan kemampuan mereka dalam bidang perikanan. Saya harap kalian bapak-bapak dan adik-adik bisa mendapatkan dan berbagi ilmu dari pelatihan ini," kata Wan Jakh di lokasi.

Dalam pelatihan yang diselenggarakan selama dua hari ini, para peserta yang merupakan perwakilan 6 kelompok tani yang berada di Inuman, Logas, Tanjung Pauh, Petodaan, Kuala Terusan dan Pangkalan Delik serta 5 orang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian Pekanbaru itu mendapatkan materi mengenai teknik pemijahan Ikan Baung (Mystus nemurus C.V) dari CD Officer, Mahmud Hasyim.

Sarjana Perikanan Universitas Riau (UR) itu menerangkan, para peserta yang merupakan petani ikan itu diharapkan bisa memahami langkah yang harus dilakukan agar berhasil dalam memijahkan ikan baung. Pemijahan merupakan proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan yang kemudian diikuti dengan perkawinan.

"Pertama mereka harus paham dulu bagaimana membedakan induk ikan baung jantan dan betina. Jika sudah bisa, maka mereka harus dapat menentukan pematangan gonad ikan tersebut agar induknya bisa diseleksi," kata Mahmud.

Teknik pemijahan ini, kata Mahmud, penting untuk menentukan kualitas ikan melalui sel telur dan sperma yang mereka hasilkan agar bisa mengembang biakan ikan dengan kualitas yang unggul. Pada hari pertama, usai diberikan materi, para peserta pun turun langsung ke lapangan untuk mempraktekkan materi yang telah disampaikan diantaranya melakukan pemilahan ikan jantan dan ikan betina.

Salah seorang peserta pelatihan asal Kuantan Singingi (Kuansing), Sumarno (50), ternyata merupakan seorang petani ikan yang pernah mendapatkan gelar juara dua petani ikan teladan se-Kabupaten Kuansing pada 2014 lalu, tampak antusias dan cekatan memegang ikan baung yang berada di kolam ikan sembari mendengarkan arahan dari Mahmud.*klik-rel