HARAPAN yang mewujudkan, itulah esensi yang harus diperjuangkan oleh seorang mahasiswa, sehingga impian menjadi lebih hebat dari sekadar kenyataan. Setidaknya spirit demikian yang menyala dalam diri seorang Martga Bella Rahimi, yang kemudian berproses, lalu jadilah dua buku yang menginspirasi: Mahasiswa 1/2 Dewa: Saatnya Menghidupkan Impian dan Saatnya Menjadi Mahasiswa Penggempar Dunia.
Menurut Mimi, sapaan Martga Bella Rahimi, ia mengajak pembaca untuk melihat, mendengar, dan merasakan kondisi bahwa kebanyakan manusia di muka bumi jika menginginkan sesuatu hal, dia hanya mampu berharap. Bahkan ada yang semata berharap mereka pun tidak mampu.
"Padahal, kita semua tahu bahwa jika seekor cicak ingin menangkap nyamuk yang sedang terbang, maka dia harus melakukan sesuatu dan dalam kondisi siaga setiap waktu untuk menangkap nyamuk yang ada," tukas dokter muda bersemangat. Intinya, Mimi mengingatkan, kita untuk sukses memerlukan persiapan, siaga selalu dan perjuangan untuk meraihnya.
Melalui bukunya, duta baca Sumbar pilihan IKAPI ini menginspirasikan, jika menginginkan sesuatu, bertindaklah. Berusahalah. Jangan sampai pada rasa ingin semata. Tentu, kata Mimi, perlu usaha dan kerja keras sebagaimana ketekunan lain yang telah ia cobakan sebagai bagian proses.
Mimi dengan buku yang ditulisnya tersebut, juga menantang kita untuk mampu menyelesaikan tujuh babak agar dapat membentuk karakter pemenang di dalam dirinya. "Kita perlu punya karakter pemenang," kata Delegasi pertama Indonesia ke Norwegia pada pertukaran Mahasiswa Peneliti Dunia (SCORE-IFMSA) ini menyemangati.
Adapun tujuh babak itu adalah "Peta dan Kompas", "Lorong Waktu", "Baju Zirah Pusaka", "Sepatu Baja dan Tameng", "Pedang Sakti dan Koin Emas", "Kerikil Tajam dan Hujan Badai", dan "Berkawan Dewa". Tentu, inti dari ketujuh babak itu, bagaimana kemudiannya buku yang ditulis Mimi, bisa menginspirasi.
Mimi juga menuliskan dalam buku-bukunya tersebut, Tujuh kisah yang pernah dialaminya. Kisah-kisah tentang kekerasan hati seorang gadis yang sangat ingin sukses sebelum tamat kuliah, melampaui batas kemampuannya, dan menjadi apapun yang dia mau. Salah satu kisah bercerita tentang bagaimana seorang anak miskin tujuh bersaudara dan penyakitan akhirnya bisa lulus sebagai mahasiswa pendidikan dokter umum di ujian nasional masuk perguruan tinggi. Tidak hanya itu, dia pun berhasil mendapat berbagai beasiswa, mulai sejak mendaftar sebagai mahasiswa hingga studinya berakhir. Kisah ini dimuat pada bagian "Doctor Wanna be".
Tentu, bagi Mimi, dua buku yang ditulisnya ini, bisa memberi inspirasi, semangat bagi orang muda yang membacanya. Bahwa hidup itu bisa meraih impian tertinggi, asal ada upaya dan keyakinan hati untuk belajar dan menempanya hingga sukses.
Mimi berani berbagi melalui bukunya, karena ia sudah mempraktikkannya, dan berhasil. Mimi pun telah pernah mengunjungi 10 negara (Asia dan Eropa) selama duduk di bangku kuliah.*klik-zie/inioke