Puluhan Warga Kecamatan Tasik Putri Puyu Ikuti Sosialisasi Pencegahan Karlahut
Rabu, 27/April/2016 - 10:38:59 WIB
|
|
Puluhan Masyarakat Desa dua desa di Kabupaten Kepulauan Meranti
mendapatkan sosialisasi terkait pencegahan Karlahut, Selasa (26/4). |
|
MERANTI (klikriau.com) - Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas bahaya Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) masyarakat di desa harus diberikan pemahaman terkait hal tersebut.
Demikian disampaikan Camat Tasik Putri Puyu, Fakhrurrozi SSos saat acara sosialisasi pencegahan karlahut di dua desa, yakni desa Tanjung Padang dan Lukit, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Selasa (26/4).
Fakhrurrozi mengatakan sosialisasi yang diikuti 70 orang ini merupakan sebuah langkah penting agar masyarakat mengerti dan semangat untuk mencegah karlahut di lingkungan mereka. Dengan hal tersebut, jumlah karlahut di desa mereka dapat diminimalisir.
"Saya sangat apresiasi dengan kegiatan yang ditaja LSM Laskar Alam bersama PT RAPP, Dinas Kehutanan, BLH, BPBD kabupaten Kepulauan Meranti karena telah memberikan sosialisasi tentang pencegahan karlahut di daerah kami. Kegiatan yang sangat berguna untuk masyarakat, apalagi desa tersebut masuk dalam program Desa Bebas Api (Free Fire Village-red)," kata Fakhrurrozi.
Ia berharap jumlah desa yang masuk dalam program Desa Bebas Api tersebut dapat bertambah guna menekan angka karlahut di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Dalam sosialisasi tersebut, Project Manager FFV RAPP, Sailal Arimi mengatakan sosialisasi dilakukan agar masyarakat di kedua desa paham tentang bagaimana melakukan pencegahan dan mengantisipasi terjadinya Karlahut.
"Tujuan dibuatnya program FFV ini, pertama perusahaan ingin menciptakan lingkungan yang sehat, bebas dari api dan asap. Kedua, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah dan menganggulangi karlahut. Ketiga, mengajak masyarakat dan pemerintah berperan aktif dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan karlahut ini. Terakhir, program ini memberikan alternatif lain dalam membuka lahan tanpa menggunakan api,” ujarnya.
Dalam program ini, lanjut Sailal, perusahaan akan memberikan penghargaan kepada Desa yang dapat menjaga desanya dari kebakaran lahan dan hutan sebesar Rp 100 juta dalam bentuk infrastruktur pilihan masyarakat. Kemudian masyarakat juga diberikan bantuan dalam pembukaan lahan tanpa bakar dengan menggunakan teknologi. Satu orang masyarakat dari desa Program Bebas Api ini akan diberdayakan sebagai ketua tim didesanya yang membantu Kepala Desa dan bhabinkantibmas guna mensinergikan semua pemangku kepentingan dalam pencegahan dan penanggulangan Karlahut.
“Perusahaan juga akan berkomunikasi dan mensosialisasikan secara intens dengan masyarakat di desa dalam rangka peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya kebakaran dan kabut asap bagi kesehatan. Semoga dengan sosialisasi ini masyarakat lebih bersemangat untuk mendukung Indonesia bebas dari Karlahut," tutupnya.*sari