Presiden Rodrigo Duterte Punya Riwayat Gangguan Jiwa
Jumat, 14/Oktober/2016 - 12:31:21 WIB
MANILA-Dokumen pemeriksaan psikolog terhadap sosok Rodrigo Duterte sedang beredar di media massa. Hasil uji klinis menunjukkan presiden Filipina itu pernah kesulitan mengendalikan emosi. Disebutkan bahwa perkara emosi ini berdampak jangka panjang, yang sangat mungkin masih terasa sampai sekarang.
The Independent melaporkan, Jumat (14/10), sebagaimana dilansir merdeka.com, dokumen ini bersumber dari pemeriksaan pada Juli 1998, saat Duterte bercerai dari mantan istrinya Elizabeth Zimmerman. Psikolog yang memeriksa Duterte bernama Natividad Dayan. Duterte kala itu masih menjabat sebagai Wali Kota Davao. Kajian psikolog ini dibutuhkan untuk melengkapi syarat perceraian di Filipina, sebuah negara mayoritas Katolik yang menganggap tabu perpisahan suami-istri.
Selain kesulitan mengendalikan emosi, Duterte merujuk laporan ini tertulis mengidap "gangguan kepribadian berupa narsisme antisosial."
Sosok politikus 71 tahun ini juga disebut punya kecenderungan manipulatif, "dan menganggap dirinya sangat penting."
Dengan semua hasil tes kejiwaan itu, Dr Dayan merekomendasikan negara mengizinkan perceraian antara Duterte dan Zimmerman. "Sebab Duterte tidak mampu menjalankan tugas-tugas seorang suami dalam ikatan perkawinan," tulis Dayan.
Dokumen lama ini sedang menjadi perbincangan para pegiat hak asasi serta media-media barat untuk menjelaskan tindak-tanduk Duterte selama tiga bulan menjabat. Sang presiden baru ini berulang kali melontarkan ucapan kontroversial, bahkan cabul, seakan tanpa filter. Dia di hadapan pers menyebut Obama sebagai bajingan, mempersetankan Uni Eropa, serta memaki-maki Paus Fransiskus.
Kata-kata ngawurnya ini di luar kebijakan yang jauh lebih brutal lagi atas nama perang melawan narkoba. Sejak Duterte menjabat, lebih dari 3.600 orang tewas ditembak tanpa peradilan, hanya karena dianggap terlibat jaringan bandar narkoba. Sempat pula Duterte menyamakan perang narkobanya setara Nazi menghapus Yahudi dari peta dunia. Ucapan itu belakangan ditarik dan dia meminta maaf.
Sebagian kecil rakyat Filipina merasa presiden mereka sudah terlalu berlebihan saat berpidato tanpa kontrol. "Saya kira dia psikopat," kata bintang film Filipina Agot Isidro. "Duterte seharusnya diperiksa kejiwaannya." (ee)
(f: merdeka.com)