PEKANBARU-Tidak hanya di Jakarta, ribuan massa dari Front Pembela Islam dan organisasi keagamaan lainnya juga akan menggelar aksi unjuk rasa di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (4/11). Agenda tuntutannya sama agar gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok diproses hukum dalam kasus dugaan penistaan agama.
Anggota FPI asal Riau juga sudah berangkat ke Jakarta bergabung dengan ormas lainnya. Mereka berangkat ke ibu kota secara bertahap sejak 5 hari lalu. Ketua FPI Riau Ade Hasibuan mengatakan, seluruh anggota FPI yang akan ikut menggelar aksi sudah tiba di Jakarta.
Keberangkatan mereka ke Jakarta dibiayai dari uang iuran organisasi dan donasi dari pengusaha muslim Riau. ''Sebagian ada yang menggunakan dana sendiri, ada juga dari iuran anggota dan dana organisasi. Kita juga dibantu pengusaha muslim yang tidak punya kepentingan apapun dalam masalah ini,'' kata Ade saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (3/11).
Ade menegaskan, aksi damai yang mereka lakukan bukan bermaksud menyerang seseorang dengan persoalan SARA. Dia mengklaim hanya ingin polisi menegakkan hukum yang adil.
''Soal politik, etnis dan agama itu tidak ada urusan. Kami ingin polisi menegakkan hukum terhadap orang yang sudah menistakan agama. Demi Allah kami tidak punya kepentingan politik,'' ucap Ade.
Dihubungi terpisah, Kapolda Riau Brigjen Pol Zulkarnain Adinegara menuturkan, unjuk rasa merupakan hak konstitusi setiap warga negara dan diatur dalam Undang-undang Kebebasan mengemukakan pendapat di depan umum. Pihaknya tidak melarang aksi demonstrasi yang akan digelar di Riau.
''Untuk itu silakan saja, akan tetapi agar mematuhi peraturan perundang-undangan yang ada seperti tidak melakukan kekerasan pada orang lain, merusak fasilitas umum dan lain-lain,'' ujar Zulkarnain.
Perwira Tinggi jebolan Akademi Kepolisian tahun 1985 ini juga berpesan agar para demonstran melakukan aksinya sesuai dengan ajaran agama Islam. Sebab, lanjutnya, Islam adalah agaman yang indah, damai dan Islam Rahmatan Lil Alamin.
''Untuk anggota saya, agar kita layani dengan baik dalam pengamanannya. Jangan lakukan kekerasan terhadap massa. Lakukan dengan senyum, sapa dan salam. Serta juga dengan rahmatan lil alamin,'' ucap Zulkarnain. (ee)
(f: merdeka.com)