Kamis, 25 April 2024
Follow:
Home
Ritual Mandi Balimau Sebaiknya di Lokasi Pribadi
Rabu, 24/Mei/2017 - 00:31:59 WIB
  Ilustrasi Balimau di Riau.(f/net)  
TERKAIT:
   
 
KLIKRIAU.COM - Sudah menjadi kebiasaan bagi orang Melayu dalam menyambut bulan Ramadhan, melakukan acara atau bisa dibilang ritual mandi bersama di sungai terbuka atau pemandian umum. Tradisi atau kebiasaan ini biasa disebut mandi balimau. Sebenarnya, apa sih mandi balimau atau balimo itu? trus, ada gak dalil yang mensyariatkannya?.

Menurut Abdul Muiz salah seorang ustadz di Kota Pekanbaru, kepada Klikriau.com mengatakan bahwa tradisi Balimau biasanya diadakan sehari menjelang memasuki puasa bulan Ramadhan, sebelum senja menjelang masyarakat berduyun-duyun menuju sungai dan danau dengan mengadakan mandi massal.

Abdul Muiz mengatakan, ritual Balimau merupakan mandi menyucikan diri dengan menggunakan limau, yang dicampur dengan beberapa ramuan alami lainnya. Namun dulunya, balimau ini dilakukan bukan di tempat pemandian umum, melainkan dilakukan di tempat pemandian pribadi, yang prosesinya lebih mirip dengan mandi wajib dalam Islam.

Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, ritual mandi balimau sudah menjadi kebiasaan di tanah Melayu biasanya dilakukan oleh laki-laki dan wanita, tua dan muda semua tumpah ruah di sejumlah sungai yang ada di Riau diantaranya Sungai Kampar dan Siak.

Namun seiring dengan perkembangannya, mandi balimau kemudian dilakukan di tempat-tempat pemandian umum yang terbuka, dan tentu saja lebih asyik bila dilaksanakan bersama-sama, baik dengan keluarga, saudara, rekan atau bahkan kemudian dengan pacar.

Ustadz yang biasa disapa Muiz ini menyebutkan, berdasarkan perjalanannya tidak ada riwayat yang sahih sejak kapan tradisi balimau ini dimulai. Tidak afdhal balimau jika tidak keramas dengan harum-haruman yang terdiri dari jeruk purut dan bunga rampai. Sehingga disinyalir kata Balimau ini muncul dari bahan untuk keramas yang menggunakan jeruk.

Ia mengatakan, pada dasarnya balimau adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyucikan diri sebelum memasuki bulan Ramadhan, wujud penyucian diri ini dengan mandi di sungai dan danau, keramas dengan jeruk dan bunga rampai yang wangi. Setelah balimau kemudian bermaaf-maafan karena akan memasuki bulan Ramadhan, malamnya shalat tarawih dan besoknya berpuasa.

Bukan dari Ajaran Islam

Muiz mengatakan, Agama Islam sama sekali tidak pernah mengajarkan ketika memasuki bulan Ramadhan agar mandi dengan menyiram sekujur tubuh (mirip mandi junub), dalam Islam dianjurkan sebelum memasuki puasa agar saling memaafkan karena Ramadhan adalah bulan untuk bertaubat.

Hal itu dilakukan karena ampunan Allah SWT akan terhalang jika urusan sesama manusia belum diselesaikan. Disamping itu, kaum muslimin dianjurkan mempersiapkan diri sebaik mungkin secara fisik dan rohani agar memperoleh hasil optimal dalam menjalankan ibadah Ramadhan.

Lebih lanjut Muiz menjelaskan tidak ada satupun dalil yang menjelaskan tentang anjuran mandi sebelum masuk bulan ramadhan. untuk itu tidaklah perlu dibuat-buat syariat baru dalam penyambutan ramadhan karena itu artinya kita ingin menandingi syariat Allah SWT.

"Kalaupun ingin mensucikan diri, sebaiknya mandi ditempat pribadi atau dirumah sendiri, mungkin ini dapat menghindari dari momen-momen yang menimbulkan maksiat," ungkapnya.

Untuk itu, Muiz mengajak umat Islam yang ada di Riau untuk ikuti tatacara Rasulullah SAW dalam menyambut Ramadhan. "Jika kita tidak mengikuti tuntunan dari Rasulullah SAW khususnya dalam beribadah kepada Allah, maka jelaslah akan tersesat," ulasnya.

Padahal dalam ajaran Islam terdapat tiga persiapan sebelum memasuki Ramadhan antara lain: 1) Persiapan nafsiyah, yakni menyucikan jiwa (tazkiyatun nafsi) sehingga mempunyai sifat ikhlas, sabar dan tawakal. 2) Persiapan tsaqafiyah, yakni mendalami fiqih puasa sehingga paham bagaimana berpuasa sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan paham apa saja yang membatalkan puasa. 3) Persiapan jasadiyah, karena aktifitas Ramadhan memerlukan kekuatan fisik seperti melakukan puasa, shalat tarawih dan ibadah lainnya, fisik yang lemah/tidak sehat tentu akan mengurangi kekhusyukan dalam beribadah.

Sementara itu, mengenai ritual Mandi Balimau Kasai yang dilakukan di sejumlah daerah yang ada di Riau, Muiz menyebutkan boleh-boleh saja, asalkan setelah pulang ke rumah, ia menganjurkan untuk mengulangnya kembali di rumah masing-masing.

"Karena sudah menjadi kegiatan wisata tahunan, tentu kita tidak bisa melarang, tapi kita menganjurkan agar mandi balimaunya dilakukan kembali di rumah. Dan yang terpenting adalah maaf-maafan dengan seluruh kenalan, sehingga saat masuk Ramadhan kita benar-benar suci," imbaunya.

Berasal dari Ajaran Hindu

Muiz mengisahkan, pernah suatu masa kaum Paderi yang baru pulang dari Mekah menjadi penggerak di tanah Minang untuk membersihkan ajaran Islam yang masih bercampur dengan ajaran Hindu.

Di bawah pimpinan Haji Miskin di Pandai Sikek. Kaum Paderi melihat contoh ketegasan kaum Wahabi dalam menjalankan Islam di tanah Arab. Menurut keyakinan mereka , agama Islam harus dibersihkan dari pengaruh agama lain seperti Hindu.

Setidaknya ada 3 hari raya Hindu yang mengadakan ritual menyucikan diri dengan mandi di Sungai Gangga; 1) Makara Sankranti, berlangsung pada pertengahan Januari, umat Hindu menyucikan diri di sungai Gangga sebagai bentuk pemujaan kepada dewa Surya. 2) Raksabandha, berlangsung pada bulan purnama antara Juli-Agustus, pagi hari umat Hindu menyucikan diri ke sungai Gangga untuk menguatkan tali kasih sayang diantara mereka. 3) Vasanta Panchami, berlangsung bulan Januari-Februari, umat Hindu menyucikan diri di sungai Gangga untuk menyambut musim semi.(Fadhly)

 
Berita Terbaru >>
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
Atasi Kenaikan Debit Air, PLTA Koto Panjang Buka Spillway Gate
Serapan Hanya 20 Persen, Pj Wako Minta OPD Tingkatkan Realisasi Anggaran
Kurir Sabu 23,8 Kg Ditangkap di Medan, Pernah Dipenjara 2 Kali
Diduga Korupsi Bansos Rp 1,7 Miliar Mantan Bupati Bone Bolango Ditahan
Bersinergi dengan Pemkab Pelalawan, Bupati Zukri Terima PJS Award 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com