Rabu, 24 April 2024
Follow:
Home
Bawang Putih Kian Langka di Pasaran Riau
Kamis, 15/Juni/2017 - 12:26:37 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU - Lebih kurang 12 hari menjelang Lebaran Idul Fitri, Provinsi Riau mengalami kekurangan stok bawang putih.

Hal itu berdasarkan pantauan di sejumlah pasar, baik tradisional dan modern, yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Bumi Lancang Kuning.

Adanya kekurangan ini juga diungkapkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Riau dalam rapat lintas sektoral yang membahas ‎persiapan Operasi Ramadniya bagi pemudik Lebaran Idul Fitri di SPN Pekanbaru, Rabu (14/6/2017) siang.

Hanya saja, kekurangan itu sudah dikoordinasikan dengan Bulog setempat. Selanjutnya dinas terkait dan Bulog sudah melakukan operasi pasar dan mensuplai bawang putih agar ketersediannya mencukupi, baik menjelang ataupun sesudah lebaran.

"Sudah diinformasikan ke Bulog dan sudah didrop barangnya. Kekurangan bawang putih ini terus dipantau," kata Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain Adinegara kepada wartawan usai istirahat memimpin rapat.

Kelangkaan bawang putih ini, tambah Zulkarnain, tidak diikuti oleh bahan pokok lainnya. Hasil pantauan anggotanya, harga masih normal dan jikapun ada kenaikan masih dalam batas kewajaran serta dapat dijangkau masyarakat.

Dia menyebut kenaikan terjadi pada daging sapi segar. Harganya sangat berbeda jauh dengan sapi yang dibekukan dengan kisaran jarak harga antara Rp 30 sampai Rp 40 ribu per kilogramnya.

"Sapi beku itu Rp 80 ribu per kilogram, beda dengan sapi yang baru disembeli atau dari pemotongnya langsung, itu sekitar Rp 120 ribu perkilogram," kata mantan Kapolda Maluku Utara ini.

‎Zulkarnain menyebut pihaknya bersama dinas terkait terus memantau perkembangan harga menjelang lebaran. Kepolisian juga mewaspadai adanya penimbunan atau tindakan dari spekulan yang bisa menyebabkan harga naik.

Terpisah, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK menyebut kepolisian bakal menindak tegas penimbun barang. Hal itu sudah dilakukan terhadap ‎8 rumah toko (ruko) di pergudangan Sentral Niaga, Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru.

"Gudang itu diduga menimbun barang dan tengah diusut Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda. Dan ternyata gudang ini  tidak mengantongi surat izin dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru," kata Guntur.

Guntur menambahkan, pemilik 8 gudang masih di bawah naungan perusahaan sama. Pemiliknya dalam waktu dekat akan diperiksa untuk dimintai keterangannya.

"Saat ini Gudangnya masih dalam kondisi disegel," tegas Guntur.

Sebelumnya, 8 gudang penyimpanan Sembako ini disegel oleh Satpol PP Pekanbaru secara bertahap. Pada hari pertama disegel 5 ruko, selanjutnya disegel lagi 3 ruko. Kasusnya kemudian diserahkan Satpol PP ke Polda Riau.

Terungkapnya delapan gudang diduga tempat penyimpanan sembako ini, berasal dari kecurigaan masyarakat melihat kegiatan digudang. Kemudian langsung melaporkan kepihak Pemerintahan Kota Pekanbaru.***/zie

 
Berita Terbaru >>
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
Atasi Kenaikan Debit Air, PLTA Koto Panjang Buka Spillway Gate
Serapan Hanya 20 Persen, Pj Wako Minta OPD Tingkatkan Realisasi Anggaran
Kurir Sabu 23,8 Kg Ditangkap di Medan, Pernah Dipenjara 2 Kali
Diduga Korupsi Bansos Rp 1,7 Miliar Mantan Bupati Bone Bolango Ditahan
Bersinergi dengan Pemkab Pelalawan, Bupati Zukri Terima PJS Award 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com