MEDAN -  Aiptu Martua Sigalingging, anggota Polda Sumatera Utara yang tewas ditikam di pos penjagaan, mendapat kenaikan pangkat menjadi inspektur dua anumerta.

Kenaikan pangkat terhadap polisi yang baru satu tahun bertugas di Markas Polda Sumut karena Maratua tewas saat melaksanakan tugasnya sebagai anggota Polri.

Jenazah Maratua Sigalingging mendapatkan penghormatan terakhir oleh Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dan pejabat Polda saat diberangkatkan dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Jenazah Maratua diangkut menggunakan mobil ambulan untuk diantarkan ke rumah duka di Jl Silandit, Kota Padang Sidempuan.

"Dia merupakan sosok polisi yang memiliki sifat baik hati. Semasa hidupnya, dia tidak pernah menyakiti rekan sesama polisi maupun masyarakat. Maratua juga taat beribadah," ujar anggota Provos Polda Sumut, Aiptu R Nainggolan.

Maratua tewas setelah lehernya ditusuk terduga teroris yang melakukan penyerangan di Markas Polda Sumut. Maratua tewas dengan meninggalkan seorang istri, Boru Nainggolan, dan delapan orang anak.

Salah satu anaknya anggota TNI. Maratua merupakan sosok polisi yang humoris, disiplin dan selalu melaksanakan tugas yang diperintahkan pimpinan.***/int