CALIFORNIA - Seorang pria yang percaya bahwa Bumi ini datar, Mike Hughes, berniat meluncur ke angkasa untuk membuktikan hal tersebut. Untuk itu, ia membangun sendiri roket yang rencananya akan terbang di ketinggian 550 meter.

Sayangnya, rencana peluncuran yang dilakukan pada untuk membuktikan Bumi datar pada Sabtu (25/11) itu gagal total.

Roket buataannya itu ia rakit dari beberapa komponen bekas. Pria yang sudah berusia 61 tahun ini bahkan rela merogoh kocek USD 20 ribu untuk membangun roket ini.

Namun, niat pria yang sehari-hari menjadi supir limousin dan peran pengganti asal California ini gagal karena tak mendapatkan izin dari lembaga pertanahan AS, Bureau of Land Management. Otoritas itu tak mengizinkan Hughes untuk meluncurkan roket di Amboy, California, yang cukup terpencil.

"Lembaga pertanahan AS tidak mengizinkanku meluncurkannya di lokasi itu. Hal ini sangatlah mengecewakan," ujar Hughes.

Selain itu, dia juga menemukan masalah teknis sehingga roket tak mungkin diluncurkan akhir pekan lalu. Sebagai gantinya, Hughes berencana meluncurkan dirinya sendiri di dalam roket itu pada pekan ini di lahan lain. Ia berharap rencananya ini tak dipermasalahkanlagi. Lahan itu berada di Gurun Mojave di dekat Amboy.

"[Peluncuran] ini masih akan terjadi. Kita hanya pindah tiga mil dari posisi semula. Ini yang akan terjadi jika kalian berurusan dengan agensi pemerintahan," lanjutnya.

Hughes sudah lama terobsesi untuk membuktikan bahwa Bumi tidak berbentuk bulat seperti yang selama ini dibuktikan NASA atau agensi antariksa lainnya. Dengan menerbangkan diri dalam roket, Hughes berencana mengambil gambar bahwa Bumi berbentuk datar seperti piringan.

"Perjalanan ini hanya tahap awal dari program antariksaku untuk membuktikan bahwa Bumi itu datar. Aku akan membungkam mulut mereka (yang percaya Bumi itu bulat)," paparnya.

Pria ini tak akan berhenti melakukan aksinya bahkan jika nyawa menjadi taruhannya. Dalam video yang diunggahnya di YouTube, Hughes mengatakan bahwa di dunia ini toh tak ada seorang pun yang sanggup ke luar Bumi hidup-hidup.

"Ini sangat mengerikan. Tapi tak ada satupun di dari kita yang keluar dari sini hidup-hidup," katanya.***/Sumber: CNNIndonesia