KLIKRIAU.COM- Vladimir Putin tengah bertaruh mempertahankan kembali 'tahta'-nya sebagai presiden Rusia dalam pemilihan umum yang tengah dilaksanakan di negara tersebut.

Pemilihan umum di Rusia dimulai sejak Sabtu (17/3) pukul 8.00 waktu setempat atau Minggu (18/3) pukul 03.00 WIB di kawasan paling timur, dan akan ditutup di kawasan paling barat pada Minggu (18/3) petang atau Senin (19/3) dini hari waktu Indonesia.

Dalam upaya mempertahankan tahta presiden Rusia untuk keempat kalinya, Putin kali ini harus menghadapi tujuh penantang. Walaupun dalam beberapa jajak pendapat yang telah dilakukan, Putin diprediksi menang dengan mudah.

Pavel Grudinin

Grudinin merupakan sosok pebisnis yang memilih terjun ke politik melalui Partai Komunis Rusia. Pria 57 tahun yang dijuluki 'strawberry king' itu merupakan kandidat kejutan di pemilu Rusia tahun ini.

Grudinin diketahui mendulang uangnya dari bisnis perkebunan stroberi. Seperti stroberi, ia merupakan lawan Putin paling populis. Menurut hasil jajak pendapat, tujuh persen masyarakat siap menempatkan ia di pucuk tahta Kremlin.

Ia juga dikenal kerap memberikan kritik atas kebijakan pemerintah, namun si tukang stroberi ini dikenal tak lagi menyerang Putin secara pribadi.

Ksenia Sobchak

Media asing menyebut Sobchak sebagai Paris Hilton dari Rusia. Ia adalah putri dari Antony Sobchak, mantan walikota St Petersburg yang juga sekaligus 'guru' Vladimir Putin.

Selama ini Ksenia Sobchak dikenal sebagai sosialita dan memiliki citra glamor melalui akun media sosial Instagram miliknya. Ia kerap menampilkan foto berbalut busana dari desainer papan atas dan hadir dalam acara jet set.

Sobchak mulai aktif berpolitik dan bergabung dalam oposisi ketika Putin terpilih kembali pada 2012, setelah mundur empat tahun dan menjadi perdana menteri lantaran batasan waktu konstitusi.

Sejak aktif berpolitik, Sobchak kerap mengkritik Kremlin melalui media sosialnya. Ia pun menjadi pembawa acara berita di stasiun televisi oposisi, TV Rain.

Vladimir Zhirinovsky

Vladimir Zhirinovsky adalah kontestan pemilu Rusia yang konsisten. Pria 71 tahun itu amat dikenal selalu mendaftar mengisi bursa calon presiden Rusia. Pemilu kali ini menjadi yang ke-enam kalinya bagi Zhirinovsky.

Pemimpin partai ultra-konservatif LDPR ini dikenal alergi dengan Amerika, liberalisme, dan komunisme.

Banyak pengamat mencap Zhirinovsky sebagai oposisi konsisten bagi Kremlin, sekaligus badut dalam lingkaran politik Rusia. Namun hasil jajak pendapat menunjukkan ia memperoleh suara lima persen.


Grigory Yavlinsky

Pemilu kali ini merupakan pengalaman ketiga kali bagi Grigory Yavlinsky yang mantan politisi liberal tersebut.

Tercatat, Yavlinsky mencapai kurang dari 10 persen dalam pemilu 1996 dan 2000. Namun ia menolak kembali pada 2004 dan menuduh Putin telah mencurangi hasil pemilu.

Pada 2012 ia sempat dikeluarkan dari bursa calon presiden dan menyebut aksi tersebut bermuatan politis lantaran ia sempat bergabung dengan aksi anti Putin.

Boris Titov

Boris Titov dianggap sebagai sosok marjinal dalam politik Rusia. Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan pada 1.500 orang, 87 persen mengaku belum pernah mendengar soal ketua Partai Pertumbuhan yang sekaligus pebisnis tersebut.

Sergei Baburin

Pemimpin Partai Persatuan Rakyat ini juga jarang dikenal oleh masyarakat Rusia dan tak banyak disebut oleh media.

Baburin pernah mengatakan ia telah berperang melawan neoliberalisme dari pemerintah Rusia selama lebih dari 20 tahun. Hasil jajak pendapat memberikan ia suara satu persen.

Maxim Suraikin

Maxim Suraikin dikenal sebagai mantan anggota Partai Komunis Rusia yang keluar pada 2012 dan mendirikan partai komunis lainnya.

Dikutip dari AFP, berdasarkan hasil jajak pendapat, banyak masyarakat Rusia memprediksi pria 39 tahun itu hanya mendapatkan suara kurang dari satu persen. (cnn)