KLIKRIAU.COM- Dua pejabat senior Amerika Serikat menyebut Presiden Donald Trump mengatakan ingin menarik pasukan dari Suriah yang bisa memicu pertentangan antara presiden dan banyak pejabat tinggi AS.
Keinginan yang dikemukakan kepada para penasihatnya ini sebelumnya juga diungkap ketika Trump berpidato di Richfield, Ohio. Dalam pidatonya, dia mengatakan berniat menarik pasukan AS dari Suriah dan menyerahkan masalah keamanan kepada negara-negara di kawasan.
Dia mengatakan bahwa setelah berahasil meraih kemenangan atas kelompok teror ISIS "kita akan keluar dari Suriah, sesegera mungkin."
"Biarkan orang lain mengurusnya sekarang. Segera, segera, kita akan keluar," kata Trump. "Kita akan kembali ke negara kita sendiri, tempat seharusnya kita berada, tempat kita ingin berada."
Para pejabat yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa komentar Trump dalam pidato itu mencerminkan niat internal yang telah disampaikan kepada para penasihatnya ketika dia mempertanyakan alasan pasukan AS mesti berada di Suriah sementara para teroris sudah kalang-kabut.
Trump menegaskan bahwa "begitu ISIS dan sisa-sisanya dihancurkan Amerika Serikat mengharapkan negara-negara lain di kawasan memegang peran lebih besar dalam memastikan keamanan dan membiarkannya," kata seorang pejabat.
Walau demikian, dia mengatakan kebijakan itu masih jauh dari kata tuntas.
Pejabat lainnya mengatakan para penasihat keamanan Trump telah memberi tahu bahwa hanya sejumlah kecil pasukan AS yang akan disisakan di Suriah, setidaknya dalam waktu beberapa tahun, untuk memastikan kemenangan atas para teroris bisa dipertahankan dan memastikan Suriah tidak jadi basis permanen Iran.
Sejumlah pejabat tinggi keamanan nasional membahas Suriah di Gedung Putih belum lama ini, tapi belum menentukan strategi soal pasukan AS di Suriah.
"Sejauh ini, dia belum memberi perintah untuk keluar dari sana," kata pejabat itu.
Saat ini sekitar 2.000 orang pasukan dikerahkan di Suriah.
Di luar masalah ini, seorang tentara Amerika tewas bersama sejumlah orang yang jadi korban serangan bom rakitan di Suriah, kata dua orang pejabat AS kepada Reuters.
Empat pejabat di Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan dan Badan Intelijen Pusat mengatakan terkejut dengan pernyataan Trump soal Suriah. Salah seorang pejabat intelijen senior mengatakan hal itu "tampaknya dilontarkan tanpa direncanakan." (cnn)