MADIUN- Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Supriyanto menyatakan jalur kereta antara Stasiun Kedungbanteng-Walikukun wilayah Ngawi, Jawa Timur, yang sempat lumpuh akibat kecelakaan Kereta Api Sancaka kembali normal. Saat ini, jalur dapat dilalui perjalanan kereta.
Menurut Supriyanto, pulihnya jalur tersebut menyusul keberhasilan petugas mengevakuasi lokomotif KA Sancaka yang terguling dan menutupi jalur.
"Evakuasi lokomotif KA Sancaka yang terguling sudah selesai pada Sabtu pukul 21.30 WIB. Kemudian, dilanjutkan perbaikan jalur yang selesai pada pukul 22.40 WIB," ujar Supriyanto, Ahad (8/4) pagi.
Untuk memastikan kondisi jalur aman, maka dilakukan uji coba perjalanan melewati 'track' dengan menggunakan 'crane'.
"Perjalanan KA pertama yang melewati jalur tersebut adalah KA Malioboro Ekspres pada pukul 01.19 WIB dengan kecepatan di antara 5 kilometer-10 kilometer," terang Supriyanto.
Selanjutnya, setelah KA Mailoboro, bergantian KA dari arah barat dan timur melewati jalur Ngawi tersebut. Meski jalur telah pulih, KAI terus melakukan pemantauan.
"KAI memastikan kondisi jalur aman terlebih dahulu, sebelum dilalui perjalanan KA. Lalu akan dipantau setiap waktu. KAI menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan akibat kecelakaan KA Sancaka," katanya.
Seperti diketahui, Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya yang dimasinisi Mustofa mengalami kecelakaan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di perlintasan di KM 215+8 pada Jumat (6/4) sekitar pukul 18.25 WIB. Akibat kecelakaan itu, lokomotif dan tiga kereta di belakangnya anjlok.
Lokasi kejadian berada di antara Stasiun Kedungbanteng-Walikukun Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi. Kecelakaan itu ikut merusakkan mobil Avanza yang sedang parkir di area sekitarnya.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan Mustofa, masinis KA, meninggal di lokasi kejadian dan asisten masinis, Hendra Wahyudi mengalami luka berat. Selama jalur lumpuh, KA jalur selatan sempat dialihkan melalui jalur utara. (cnn)