JAKARTA- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan semakin terpuruk pada perdagangan hari ini, Selasa (22/5), karena pelaku pasar berspekulasi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) kembali dinaikkan dalam waktu dekat.
Analis Arta Sekuritas Frederik Rasali mengungkapkan spekulasi ini muncul karena nilai tukar rupiah yang semakin tertekan akhir-akhir ini, bahkan sempet menembus level Rp14.200 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Rupiah cenderung membuat pelaku pasar khawatir akan adanya kenaikan kembali suku bunga bank BI dalam waktu dekat," ungkap Frederik dalam risetnya.
Pekan lalu, BI baru saja menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen dari sebelumnya di level 4,25 persen.
Sementara, rupiah pada perdagangan kemarin ditutup turun 34 poin atau 0,24 persen di level Rp14.190 per dolar AS.
Menurut Frederik, IHSG bukan tidak mungkin untuk bergerak di level 5.642 sebagai level supportnya dan mengarah ke 5.822 sebagai level resistance nya.
Di sisi lain, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya berharap arus dana asing bisa kembali ke pasar modal untuk bisa mendongkrak kinerja IHSG yang sudah anjlok di bawah 6.000 ini.
"Peluang kembali nya arus modal asing masih sangat diharapkan untuk kembali dapat mendongkrak IHSG menuju level tertinggi sepanjang masanya kembali," papar William melalui risetnya.
Namun, ia masih optimis IHSG memiliki peluang untuk menguat sore ini dan bergerak dalam rentang support 5.703 dan resistance 5.936.
Informasi, saja, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup turun 0,85 poin atau 49,45 persen ke level 5.733 setelah bergerak di antara 5.719-5.786.
Berbanding terbalik dengan IHSG, bursa saham Wall Street justru menguat tadi malam. Dow Jones naik 1,21 persen, S&P500 naik 0,74 persen, dan Nasdaq Composite naik 0,54 persen. (cnn)