PEKANBARU - Sebelum diumumkannya jadwal penerimaan 304 calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekanbaru terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Ini bertujuan untuk menyamakan presepsi terkait waktu pengemuman penerimaan CPNS.

Ini diungkapkan Kepala BKPSDM Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru,  Masykur, Selasa (18/9/2019) pagi.

"Terkait penerimaan CPNS, kita rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi, yang dihadiri oleh BKPSDM atau BKD 12 kabupaten kota di Provinsi Riau. Ini gunanya untuk menyamakan presepsi, terkait dengan proses seleksi penerimaan CPNS ini, sebelum kita umumkan," ungkap Masykur.

"Dalam waktu dekat ini, makanya kita tunggu kesepakatan nanti, kalau ditentatifnya kan tanggal 19. Cuman itukan tentatif, tergantung kebijakan di daerah masing-masing. Nah kita ingin sama, serentak, mungkin seperti apanya kita tunggu arahan dari provinsi," sambungnya.

Saat ditanya apakah BKPSDM Pekanbaru akan menggelar simulasi bagi peserta, agar beserta nantinya dapat mengikuti proses seleksi dengan mudah, dijawab Kepala BKPSDM Pekanbaru ini.

"Iya, kalau untuk petugas kita.., Kamis besok akan ada pelatihan, bagi admin dan operator yang akan kita tugaskan untuk melakukan verifikasi berkas. Calon peserta sendiri, mungkin nanti akan ada semacam pemberitahuan mungkin ya, pada saat pengumuman, dimana mereka akan mendaftar, webnya apa, aplikasinya bagaimana," jelas Masykur.

"Klau itu (simulasi bagi peserta,red) masyarakat tidak perlu lagi, masyarakat sudah tau yang seperti itu. Yang kita pandu pada saat pengumuman saja, kemana harus mendaftar, tata cara nya sepeti apa, silahkan secara mandiri mereka melakukan itu. S1 sekarang (ijazah peserta,red), SMU tidak ada," sambungnya.

Kepada masyarakat, Masykur mengimbau, jangan mudah percaya dengan oknum yang mengaku dapat meloloskan peserta menjadi PNS. Pasalnya, ujian dilakukan terbuka.

"Kepada calon peserta jangan percaya yang namanya calo. Itu tidak ada. Kita berusaha melakukan proses seleksi ini semaksimal mungkin, seprofesional mungkin, setransparan mungkin, se akuntabel mungkin, tidak ada yang namanya calo, tidak ada yang beking membekingi. Segala macam tidak ada. Jadi masyarakat jangan tertipu. Kala ada yang mengimingi bisa membantu, tidak ada itu. Semuanya online, tidak ada yang bisa menolong selain diri kita sendiri dan Allah SWT," tutupnya.(LF)