PEKANBARU - Pemilihan Puteri Indonesia 2019 akan digelar Maret ini di Jakarta dan sebagai wakil Riau, setelah melewati beberapa tahap audisi, akhirnya terpilih Sabrina Anggraini.
Sabrina Anggraini merupakan sarjana lulusan Ilmu Komputer Universitas Gajah Mada dengan nilai cumlaude. Usianya baru 23 tahun, kelahiran kelahiran 26 Juni 1995, dari pasangan Bambang dan Sila Restuty.
Saat ini Sabrina berprofesi sebagai desainer produk digital. Selain itu, dara cantik ini juga membangun komunitas yang diberi nama Kultara (Kultur Nusantara). Kegiatannya traveling dengan misi sosial.
"Kita melibatkan masyarakat setempat dengan konsep pemberdayaan pariwisata untuk menghasilkan produk ekonomi kreatif," katanya.
Sementara itu darah Riau yang ada pada Sabrina berasal dari ibunya, karena sang kakek (ayah dari ibunya) asli Siak, lalu pindah ke Pekanbaru. Sedangkan ayahnya berdarah Jawa.
"Ikut Puteri Indonesia ini sebenarnya berawal saat saya masih kuliah di Ilmu Komputer, saya sempat mendapat perlakuan yang tidak enak. Alhamdulillah saya berhasil memenangkan kompetisi di London oleh World Bank, ada yang berkomentar bahwa saya sebenarnya tidak mampu dibidang IT," sebutnya.
Bahkan kata Sabrina, ada yang menganggap perempuan sebagai pajangan saja. Karena memang waktu itu dirinya belum bersama tim, kebetulan perempuan sendiri. Dari situlah akhirnya memotivasi Sabrina untuk lebih membuktikan kualitas diri dengan mengeksplorasi berbagai hal.
"Alhamdulillah mendapat beberapa pencapaian. Diantaranya memenangkan kompetisi IT di Amerika Serikat, lalu juga memenangkan kompetisi kebudayaan tari tradisional di Praha dan Malaysia," kata Sabrina.
"Walaupun kamu diremehkan, disepelekan, tapi kamu harus buktikan kalau kamu bisa. Karena tidak ada yang tidak mungkin dengan konsistensi dan doa," kata Sabrina.
Menurutnya, lewat ajang Putri Indonesia, dirinya ingin mengangkat kebudayaan Melayu Riau yang kental, yang dituangkan pada setiap gaun yang akan dikenakan.
Kemudian Sabrina akan menceritakan tentang keunikan budaya yang ada di Riau. Seperti misalnya Festival Perang Air di Kabupaten Meranti. Lalu mengangkat keunggulan Riau di bidang olahan makanan, salah satunya mie sagu.
"Masih banyak lagi kebudayaan melayu yang akan saya angkat nanti. Tentang cerita-cerita sejarah. Kebetulan saya juga sebagai travel blogger. Mudah-mudahan saya bisa menggunakan paltform yang saya punya mengangkat Riau dengan cara yang unik," katanya.
Sabrina menambahkan, dia berharap orang-orang bisa mengenangnya karena dia bisa menginspirasi banyak orang lewat cerita dan kisah hidupnya sendiri.
"Serta saya harap saya bisa mengukir prestasi untuk masyarakat Riau. Saya ingin memperkenalkan cerita tentang Riau secara luas, tidak hanya dari segi budaya, namun juga spirit yang dimiliki masyarakat Riau. Tidak hanya di kancah nasional namun juga di dunia," ujar Sabrina.***/zie/tribunpekanbaru