Rabu, 24 April 2024
Follow:
Home
Hypatia, Perempuan Cerdas yang Dibunuh Karena Melakukan Penelitian
Sabtu, 13/April/2019 - 22:55:45 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
TERSEBUTLAH di masa lalu, ada seorang perempuan cerdas yang mengalami nasib malang hanya karena melakukan penelitian ilmiah. Dia bernama Hypatia, lahir pada tahun 355, putri tercantik dari Theon, seorang pustakawan Alexandria.

Theon terkenal sebagai seorang sarjana yang telah menghasilkan risalah mengenai geometri dan musik. Namun, Hypatia ternyata lebih unggul dari ayahnya dalam segala hal. Ia memiliki pengetahuan lengkap, mulai dari ilmu astronomi, matematika, filfasat. 

Beberapa karya yang berhasil dihasilkan Hypatia adalah Tanggapan atas Aritmatika Diofantus, Tanggapan atas Konik Apollonius, juga sebuah edisi dari buku ketiga naskah yang ditulis ayahnya sendiri untuk menjelaskan Almagest Ptolemeus. 

Sayang sekali, hanya sedikit dari tulisan-tulisan tersebut yang masih ada; karya-karya Hypatia habis dimusnahkan oleh orang-orang yang iri dengan kecermelangannya.

Hypatia juga seorang pengajar yang penuh pengabdian. Ia membuka kelas-kelas untuk satu kelompok murid pemula; ajaran Neoplatonisme -cara pikir Hypatia sangat dipengaruhi oleh Plato dan Plotinus- yang dianutnya membangkitkan kembali pelajaran geometri. 

Ketika musim panas 415, segerombolan massa yang terdiri dari para biarawan fanatik, dipimpin seseorang bernama Petrus murid Sirilius, uskup Alexandria yang disegani, menangkap Hypatia saat memberi kuliah. 

Hypatia dituduh sebagai penyihir. Sempat melawan dan berteriak, tapi tak seorang pun berani menolongnya. Para biarawan tersebut menyeretnya ke gereja Cessario dan memukulinya dengan genteng.

Biji matanya dicongkel dan dipotong lidahnya. Tak berhenti sampai di situ, jenazah Hypatia diseret ke tempat bernama Cinarus dan dimutilasi. 

Para biarawan itu mengeluarkan organ-organ dalamnya, tulang-belulangnya, dan membakar sisa-sisa bagian tubuhnya di atas api unggun.

“Niat mereka semata-mata ingin memusnahkan secara total segala yang dilambangkan oleh Hypatia,” tulis Fernando Baez dalam bukunya tentang Hypatia, perempuan pertama dalam sejarah yang dibunuh karena melakukan penelitian ilmiah.**/natgeographic







 
Berita Terbaru >>
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
Atasi Kenaikan Debit Air, PLTA Koto Panjang Buka Spillway Gate
Serapan Hanya 20 Persen, Pj Wako Minta OPD Tingkatkan Realisasi Anggaran
Kurir Sabu 23,8 Kg Ditangkap di Medan, Pernah Dipenjara 2 Kali
Diduga Korupsi Bansos Rp 1,7 Miliar Mantan Bupati Bone Bolango Ditahan
Bersinergi dengan Pemkab Pelalawan, Bupati Zukri Terima PJS Award 2024
Bus ALS Terguling di Bukittinggi, 1 Meninggal dan 46 Luka-luka
Gelar Buka Bersama, IKTS Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadan
Menolak Minum Obat, Pengasuh Aniaya Balita 3 Tahun
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com