Jumat, 26 April 2024
Follow:
Home
PKM-K UMRI Ciptakan Obat Anti Nyamuk Berbahan Nabati
Sabtu, 13/Juli/2019 - 22:05:51 WIB
  Sir Aides Valak (SAV)   
TERKAIT:
   
 

KLIKRIAU.COM| PEKANBARU - Di zaman yang kian maju, semakin banyak inovasi yang muncul. Salah satunya obat nyamuk elektrik. 

Sejak kemunculannya, banyak orang yang beralih ke produk ini dan mulai meninggalkan obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot atau produk obat nyamuk lotion.

Baru-baru ini, tim Program Kreatifitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Muhammadiyah Riau UMRI), berhasil menciptakan produk mat elektrik yang berbahan dasar Daun Simpalak (Bintaro) sebagai insektisida nabati yang ramah dan aman bagi kesehatan serta lingkungan.

"Bahan ini mudah terdegradasi atau terurai. Produk mat elektrik ini mempunyai efek aromaterapi inovatif ini diberi nama SAV (Sir. Aides Valak)," ucap salah seorang anggota PKM-K UMRI, Aulia Rizki Ramadhanti, mewakili empat orang temannya,Aulia Rizki Ramadhanti, Tahrirul Rida’ Nisaa, Siti Zahidah, Netti Gustina dan Arista, Sabtu (13/7/2019).

Dia mengatakan, makna dari nama SAV ini adalah singkatan Pengusir Nyamuk dari Daun Simpalak, yang diharapkan mampu bersaing dengan produk mat elektrik lainnya yang sudah beredar di pasaran.

"Kami yakin bisa bersaing, karena adanya efek aromatherapi yang menenangkan. Selain itu, ekstrak daun simpalak dapat digunakan sebagai insektisida nabati yang mampu membasmi nyamuk, karena daun simpalak mengandung senyawa flavonoid yang mempunyai efek menghambat perkembangan nyamuk. Hal ini lah yang memacu inovasi kami untuk membuat mat elektrik dengan memanfaatkan daun tersebut menjadi bahan dasarnya," terang Aulia.

Selain dapat mengurangi limbah daun simpalak yang banyak di Kota Pekanbaru, juga memberikan informasi kepada masyarakat bahwa tidak hanya buah saja yang bisa dimanfaatkan sebagai pembasmi hama (tikus) dan serangga, tetapi daun simpalak juga dapat membasmi serangga, seperti nyamuk. 

Untuk menghasilkan mat elektrik, tim PKM-K ini mengolah daun simpalak menjadi bubur dan dicampurkan dengan limbah kertas, kemudian ditambahkan ekstrak sereh sebagai sumber aromaterapi. Selanjutnya campuran tersebut dicetak dan dijemur selama ±2 hari, untuk mengurangi kadar airnya. Setelah kering, kemudian dikemas dan dipasarkan.

"Kami berharap usaha SAV (Sir.Aides Valak) ini dapat berkembang sehingga menjadi lapangan pekerjaan, lebih mandiri dan lebih kreatif lagi. Serta dapat diterima oleh masyarakat dan menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk berwirausaha," pungkasnya.(win) 

 
Berita Terbaru >>
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
Atasi Kenaikan Debit Air, PLTA Koto Panjang Buka Spillway Gate
Serapan Hanya 20 Persen, Pj Wako Minta OPD Tingkatkan Realisasi Anggaran
Kurir Sabu 23,8 Kg Ditangkap di Medan, Pernah Dipenjara 2 Kali
Diduga Korupsi Bansos Rp 1,7 Miliar Mantan Bupati Bone Bolango Ditahan
Bersinergi dengan Pemkab Pelalawan, Bupati Zukri Terima PJS Award 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com