Jumat, 26 April 2024
Follow:
Home
Rasa Syukur yang Mampu Mengubah Nasib
Kamis, 19/Desember/2019 - 06:35:03 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU - Rasa syukur dapat mengubah nasib anak manusia, dari baik menjadi lebih baik dan dari buruk menjadi baik. Ketika seseorang mendapatkan nikmat, rezeki dan kebaikan, ia bersyukur, maka Allah mengubah nasibnya dengan bertambahnya nikmat tersebut.

Demikian juga ketika rezeki yang diharapkan belum didapatkan, atau ketika harapan, cita-cita, dan keinginan belum juga kesampaian, atau ketika ia didera hal yang ia anggap buruk, rasa syukur bisa mengubah nasib buruk itu dan membaliknya menjadi baik.

Nabi Muhammad SAW menyuruh umatnya bersyukur dalam kondisi apa pun. Ketika melihat orang lain mengalami hal yang tak kita alami, misalnya, kita mesti bersyukur.

Nabi mengatakan: "Apabila seorang melihat orang cacat, lalu berkata (tanpa didengar oleh orang tadi), 'Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang diujikan Allah kepadanya dan melebihkan aku de ngan kelebihan sempurna atas kebanyakan makhluk- Nya,' maka dia tidak akan terkena ujian seperti itu. (HR Abu Dawud).

Pun ketika diri kita yang mengalami hal buruk, kita mesti tetap bersyukur. Nabi Ayub, misalnya, ketika diuji Allah dengan penyakit menahun yang berat, serta kehilangan anak-anak dan harta, beliau tetap sabar dan bersyukur dengan apa yang menimpa dirinya.

Bahkan, beliau selalu memuji Allah dalam kondisi yang sangat parah itu. Allah pun mengembalikan semua yang hilang dari sisi Nabi Ayub, bahkan memberikan yang lebih banyak daripada yang sebelumnya seperti ditegaskan Allah bahwa orang yang bersyukur pasti akan dilipatgandakan nikmatnya.

Orang yang tetap bersyukur ketika mendapatkan musibah dengan tetap memuji Allah dan tak pernah melupakan-Nya ditegaskan Nabi tak hanya akan mendapatkan balasan yang terbaik di dunia, tetapi juga di akhirat.

Sedih dan gundah gulana ketika mengalami hal buruk dan menyakitkan adalah manusiawi. Kisah Nabi Yaqub yang kehilangan putranya, Yusuf, juga bersedih, bahkan kesedihan itu sampai membuat matanya buta. Meski begitu, beliau tetap berdoa dan bersyukur atau memuji Allah. Pada akhirnya, ia bertemu kembali dengan putranya itu dan matanya kembali bisa melihat ketika mencium pakaian Yusuf (QS Yusuf [12]: 96).

Syukur adalah kunci untuk mengubah nasib kita menjadi lebih baik. Kita bersyukur ketika kita mendapatkan nikmat. Kita juga bersyukur ketika kita kehilangan nikmat atau sesuatu yang sangat berharga dari dalam kehidupan kita.

Dengan syukur, nikmat yang sudah ada akan ditambah oleh Allah. (QS Ibrahim [14]: 7). Dengan syukur pula, segala ujian, cobaan, musibah, dan hal-hal yang menyakitkan kita akan segera diganti oleh Allah dengan yang sebaliknya.***/Rol

 
Berita Terbaru >>
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
Atasi Kenaikan Debit Air, PLTA Koto Panjang Buka Spillway Gate
Serapan Hanya 20 Persen, Pj Wako Minta OPD Tingkatkan Realisasi Anggaran
Kurir Sabu 23,8 Kg Ditangkap di Medan, Pernah Dipenjara 2 Kali
Diduga Korupsi Bansos Rp 1,7 Miliar Mantan Bupati Bone Bolango Ditahan
Bersinergi dengan Pemkab Pelalawan, Bupati Zukri Terima PJS Award 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com