Rabu, 24 April 2024
Follow:
Home
Rafflesia Tuan-Mudae yang Mekar di Agam Diberitakan Media 32 di Negara
Minggu, 05/Januari/2020 - 12:11:48 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
AGAM - Bunga Rafflesia Tuan-mudae terbesar di dunia yang mekar di Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mendapatkan perhatian dan ekspos dari media massa di 32 negara dunia.

Menurut Ade Putra, Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Resor Agam, 32 negara termasuk negara besar seperti Prancis, Amerika Serikat, Inggris, Arab Saudi, China, Malaysia, Australia, Luksemburg, India, Vietnam, Malaysia, Afrika Selatan.

"Berita bunga rafflesia itu dimuat oleh kantor berita negara tersebut dan media lokal. Bahkan kantor berita ketiga terbesar di dunia ikut memberitakan seperti, Kantor Berita Agence France-Presse (AFF) dan termasuk Daily Mail," kata Ade.

Menurut Ade, hal pemberitaan media di 32 negara tentang rafflesia ini diketahui dari mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Inggris. Mendapat informasi tersebut, pihaknya mencari kata kunci biggest bloom: 'World's largest' flower di pencarian google sehingga menemukan berita yang dimuat di berbagai media di dunia bahkan ada yang tidak diketahui bahasanya.

"Satu persatu media itu saya cari di wikipedia dan menemukan negara asalnya," kata Ade.

Sebelumnya, memang ada wartawan dari Kantor Berita Agence France-Presse (AFF) yang menghubungi pihaknya pada Jumat (3/1/2020).

Bunga yang dilindungi oleh Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistimnya mekar sempurna pada Rabu (1/1/2020). Berdasarkan hasil pengukuran bunga itu memiliki diameter 111 centimeter atau terbesar di dunia dan memecahkan rekor terbesar Bunga Rafflesia Tuan-mudae sebelumnya yang mekar di lokasi itu dengan diameter 107 centimeter pada 2017.

Saat itu, bunga tersebut merupakan yang terbesar di dunia dan ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahli dan Peneliti Tumbuhan Rafflesia Universitas Bengkulu Dr Agus Susatya.

Di lokasi itu, tambahnya pernah ditemukan sekitar 43 knop dan saat ini hanya tinggal lima knop karena sudah mekar.

"Hampir tiap bulan bunga itu mekar di lokasi yang merupakan Hutan Cagar Alam Maninjau. Keberadaan bunga itu ditemukan pertama oleh warga sekitar saat membersihkan saluran air beraih pada 2017," kata Ade.***/sumber: Antara


 
Berita Terbaru >>
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
Atasi Kenaikan Debit Air, PLTA Koto Panjang Buka Spillway Gate
Serapan Hanya 20 Persen, Pj Wako Minta OPD Tingkatkan Realisasi Anggaran
Kurir Sabu 23,8 Kg Ditangkap di Medan, Pernah Dipenjara 2 Kali
Diduga Korupsi Bansos Rp 1,7 Miliar Mantan Bupati Bone Bolango Ditahan
Bersinergi dengan Pemkab Pelalawan, Bupati Zukri Terima PJS Award 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com