Rabu, 24 April 2024
Home

Bank Riau Kepri Terus Melaju dengan Tagline Terbaru







Jumat, 12/Mei/2017 | 16:09
Bank Riau Kepri Terus Melaju dengan Tagline Terbaru

Memasuki usia ke 51 tahun, Bank Riau Kepri telah berkembang menjadi salah satu Bank Pembangunan Daerah yang disegani di Indonesia. Apresiasi ini pantas diberikan sebagai wujud pengakuan keberhasilan Bank Riau Kepri untuk berbagai kriteria, terbukti beberapa penghargaan perbankan, baik lokal maupun nasional berhasil diraih.

Pada tahun 2015 lalu, Bank Riau Kepri berhasil menerima 16 penghargaan, dan terus berkembang pada tahun 2016 sebanyak 37 penghargaan. Prestasi ini semakin menunjukkan peningkatan kinerja Bank Riau Kepri secara keseluruhan. Bank yang memiliki visi dan misi sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian daerah ini, selalu berupaya melakukan fungsi intermediasinya secara maksimal dengan dukungan seluruh stake holder dan share holder.

Menyelaraskan perkembangannya itu, maka Bank Riau Kepri pun terus berbenah sekaligus mengusung tagline terbaru di tahun 2017 "Tahun Akselerasi Kinerja Melalui Optimalisasi IT dan Peningkatan Proses Layanan". Tindaklanjut dari tagline terbaru itu, Bank Riau Kepri kedepannya akan selalu mengoptimalkan layanan bagi nasabah dan masyarakat, terutama dari segi Teknologi Informasi (TI) sesuai kebutuhan masyarakat di era digital saat ini.

Belum lepas dari suasana kemeriahan di HUT ke-51, Bank Riau Kepri semakin menunjukkan kualiatasnya seiring diraihnya Anugerah TOP Corporate Social Responsibility (CSR) 2017 yang diselenggarakan Majalah Business News di Balai Kartini, Jakarta pada Rabu (5/4/2017).

Dua penghargaan dimaksud yakni, diraihnya penghargaan sebagai TOP CSR Impovement 2017 dan Top Leader on CSR Commitment. Hebatnya lagi, Bank Riau Kepri merupakan satu-satunya Bank Pembangunan Daerah yang menerima penghargaan tersebut.

TOP CSR 2017 adalah kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan tertinggi kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia dan dinilai telah menjalankann program CSR/Community Development terbaik.

DR Irvandi Gustari Direktur Utama Bank Riau Kepri yang hadir menerima penghargaan tersebut usai acara mengatakan, bahwa CSR di Bank Riau Kepri telah berjalan dengan baik dengan tetap bersinergi dengan Pemerintah Daerah sebagai pemegang saham.

"Saling sinergi dan bekerjasama, sehingga apa yang dibutuhkan masyarakat di daerah masing-masing bisa dibantu Bank Riau Kepri dalam bentuk CSR," ungkap Irvandi.

Selanjutnya Irvandi mengatakan, bahwa sejak tahun 2014 hingga 2017 CSR atau di Bank Riau Kepri disebut Program Kemitraan telah membantu 21 daerah di Riau dan Kepri (Provinsi/Kabupaten/kota) setiap tahunnya dengan total anggaran Rp21 milyar.

Pada tahun 2014 dan 2015, setiap daerah/pemegang saham menerima Rp1 miliar dan ditahun 2016 dan 2017 jumlah CSR bagi masing-masing daerah disesuaikan dengan komposisi kepemilikan saham masing-masing daerah di Bank Riau Kepri.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara TOP CSR 2017, M Lutfi Handayani mengatakan, anugerah Top CSR 2017 yang diberikan sesuai kriteria yang dioberikan, Pertama, fokus penilaian pada pemenuhan ketentuan di ISO 26000 yaitu terkait keselarasan CSR dengan strategi serta daya saing perusahaan.

Kedua, ada penilaian khusus berupa keterkaitan program CSR sebuah perusahaan, dengan Nawacita khususnya di Nawacita 5, 6, dan 7. Ketiga dilihat dari hasil penilaian GCG (good corporate governance/tata kelola perusahaan) yang baik adalah syarat awal untuk menerima penghargaan Top CSR 2017

Keempat, TOP CSR 2017 yang diberikan tidak hanya melibatkan pakar dan konsultan CSR, tetapi juga turut melibatkan asosiasi bisnis dan konsultan, termasuk dari pasar modal dan lembaga pembiayaan. Sehingga, Bank Riau Kepri pun pantas disandingkan dengan beberapa perusahan besar yang juga tercatat sebagai pemenang TOP CSR 2017 seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pertamina, Astra Internasional, Unilever Indonesia, Holcim, Kalbe Farma, MNC Group, United Tractors, HM. Sampoerna, Bank Danamon, Levis termasuk Bank Riau Kepri.

Bukti terus berkembangnya tingkat kemampuan Bank Riau Kepri sebagai salah satu BPD yang disegani, yakni momentum pembukaan jaringan kantor pertama di luar Riau, yakni di ibukota negara, Jakarta pada, Kamis (6/4/2017) di lokasi Jalan Panglima Polim Raya, Nomor No 97 A, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kantor cabang Jakarta ini sebagai langkah ekspansi untuk memperluas pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) dari nasabah maupun membiayai kredit proyek-proyek nasional dan bisnis. Peresmian Kantor Cabang Jakarta ini menjadi Cabang ke 20 atau secara keseluruhan merupakan jaringan kantor yang ke 149 Bank Riau Kepri.

Dalam peresmian tersebut, Dirut Bank Riau Kepri DR Irvandi Gustari mengatakan, BRK  siap untuk bersaing ditingkat nasional karena telah didukung sumber daya manusia yang memadai, serta infrastruktur sistem teknologi perbankan yang baik.

"Dengan nilai aset yang mencapai Rp24 triliun yang merupakan BPD nomor dua terbesar di Sumatera, tentu saja hal ini menjadikan Bank Riau Kepri mampu bersaing dengan perbankan besar lainnya," pungkas Irvandi lagi.

Apresiasi Pemegang Saham

Para pemegang saham Bank Riau Kepri (BRK) memberikan apresiasi atas pencapaian bank kebanggaan masyarakat Melayu ini selama kurun waktu 2016 silam. Apresiasi tersebut disampaikan saat BRK menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa, Jumat malam, 3 Maret 2017 lalu, di Ballroom Dang Merdu, Gedung Dang Merdu, Jalan Sudirman, Pekanbaru.

Apresiasi dari para pemegang saham tersebut awali saat RUPS Tahunan baru saja dimulai dipimpin Komisaris Utama BRK, Raja Mambang Mit. Saat pengesahan kinerja 2016 tersebut, ada enam kepala daerah (Bupati) memberikan apresiasi atas kinerja BRK.

Apresiasi ini diberikan karena dalam kondisi ekonomi 2016 sangat lambat tumbuhnya, bahkan di Riau hanya tumbuh 2,2 persen, dibawah pertumbuhan ekonomi nasional 5,2 persen, namun BRK bisa meraih Laba bersih Rp 452,86 miliar, naik 51,97 persen dibandingkan 2015.

Apresiasi sama untuk BRK juga disampaikan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman sebagai pemegang saham pengendali BRK.

Selain itu, agenda RUPS Tahunan dan RUPS LB antara lain membahas Laporan Pengawasan Dewan Komisaris, Laporan Pertanggungjawaban Direksi dan Hasil Audit Kantor Akuntan Publik atas Laporan Keuangan berakhir pada 31 Desember 2016. Juga disampaikan rencana bisnis BRK di 2017 kepada pemegang saham.

RUPS tersebut nanti akan memutuskan antara lain Persetujuan Penambahan Modal Telah Disetor, Penetapan Pengurus Perseroan, penetapan Dewan Pengawas Syariah, Rencana Spin Off Syariah, Rencana Penerbitan Obligasi dan Penetapan Cadangan Tujuan.

Laporan Dirut BRK

Sementara itu, Direktur Utama BRK, Irvandi Gustari, mengatakan, kondisi bank dipimpinnya tahun 2016 menghadapi tantangan luar biasa beratnya.

"Pada triwulan 3 dan 4 tahun 2016, ada beberapa indikator ekonomi menjadi perhatian khusus, menjadikan adanya kontraksi pada pertumbuhan ekonomi. Selain Kebijakan Menteri Keuangan ketika itu meminta BUMN agar dana-dana ditempatkan pada perbankan ditempatkan dalam bentuk obligasi negara, tentu saja hal ini menjadikan likuiditas sangat ketat di dunia perbankan," tutur Irvandi, usai RUPS Tahunan dan LB.

Irvandi menjelaskan, selain itu dengan adanya Kebijakan pemerintah pusat tentang pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) yang ditunda dan Dana Alokasi Umum (DAU) berdasarkan pengajuan daerah, menyebabkan proyeksi Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dampaknya, tutur anak Wali Kota Pekanbaru 1981-1986, Ibrahim Arsyad ini, mengakibatkan pertumbuhan kredit BRK dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan dana.

"Dengan demikian, dampak kondisi eksternal di atas (triwulan 3 dan 4) sangat mempengaruhi perkembangan DPK, Kredit dan NPL. Namun setelah berjuang bersama-sama di semua lini, Alhamdulillah, bank kebanggan kita bersama ini tetap mampu menghasilkan laba terbaik, akhirnya berhasil bertumbuh 51,97 persen," kata Irvandi.

Laba di 2016, tuturnya, mengalami peningkatan. Ini terlihat pada laba sebelum pajak Rp 607,01 miliar, naik 46,16% persen, dibandingkan tahun sebelumnya, 2015, Rp 415,32 miliar.

"Laba bersih 2016 diperoleh Rp 452,86 miliar, naik sebesar 51,97 persen dibandingkan sebelumnya, 2015 sejumlah Rp298 miliar," ujarnya.

Selain itu, beban Bank Riau kepri ditahun 2016 sebesar Rp1,93 triliun, turun sebesar 13,82% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp2,24 triliun. (adv)










     












Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com