MILAN (klikriau.com) - Legenda AC Milan, Paolo Maldini, mengaku tak bisa tidur nyenyak selama tiga bulan usai timnya kalah menyakitkan dari Liverpool di final Liga Champions 2005 di Istanbul.

Di final tersebut, Milan kalah adu penalti dengan Liverpool setelah pertandingan 120 menit berakhir imbang 3-3.

Laga tersebut memang dramatis dan menjadi salah satu comeback terbaik sepanjang sejarah. Di babak pertama, Milan unggul 3-0. Tapi, The Reds bangkit di babak kedua dan mampu menyamakan skor sekaligus memenangkan duel adu penalti.

Dalam sebuah wawancara dengan legenda Liverpool, Jamie Carragher, Maldini mengaku betapa dirinya sulit menerima kekalahan pahit tersebut.

"Saya tak bisa tidur selama tiga bulan usai pertandingan tersebut. Jika Anda melihat babak pertama, Anda tak pernah menyangka kami bisa kalah. Tapi terkadang orang tak ingat, Anda pasti ingat karena berada di sana. Hanya di babak pertama kami main bagus," kenang Maldini, dikutip dari inilahcom.

"Setelah itu, kami mulai bermain lagi dan memiliki beberapa peluang mencetak gol. Saya ingat Steven Gerrard bermain sebagai bek. Pemain di tim Anda (Liverpool) secara fisik hancur," ia melanjutkan.

Beberapa media kala itu mengklaim bahwa Milan sudah melakukan selebrasi di ruang ganti pemain saat babak pertama usai. Tapi, hal itu langsung dibantah Maldini.

"Saya tahu beberapa cerita yang menyebutkan kami sudah melakukan selebrasi saat jeda. Adna tahu hal itu mustahil. Ketika kami masuk ke ruang ganti, semua orang saling berteriak, seperti sedang berkelahi," imbuhnya.

"(Pelatih Carlo) Ancelotti berkata: 'Diam! Selama lima menit saya tak ingin mendengar suara apapun. Saya tak ingin mendengar satu katapun!' Jadi, kami semua akhirnya diam, tenang dan mulai bicara tentang apa yang sudah terjadi. Kami mulai berpikir tentang babak kedua. Itu saja," Maldini menutup.