Kamis, 25 April 2024
Follow:
Home
Agar Siap Hadapi Karhutla
Pilot Helikopter RAPP Jalani Latihan
Kamis, 28/Mei/2015 - 17:19:37 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
PANGKALAN KERINCI - Empat pilot handal PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), mengikuti latihan penyegaran teknik waterbombing di Bandara Sultan Syarief Haroen Setia Negara, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau.

Keempat pilot tersebut diantaranya Kapten Mashudi, Kapten Jefriyo, Kapten Sandi dan Kapten Tri. Mereka semua adalah kapten pilot yang menerbangkan helikopter jenis eurocopter PK-RGH dan PK-RGG.

Dalam pelatihan yang diselenggarakan selama tiga hari itu, para pilot didampingi oleh instruktur penerbangan, Kapten Ridwan Zainal yang sudah 40 tahun malang melintang di dunia penerbangan helikopter.

Pelatihan dimulai dengan pemberian materi pengoperasian helikopter oleh Kapten Sandi kepada rekan-rekannya pada hari pertama (25/5) di dalam kelas. Dia pun oleh rekan sejawatnya sering disebut 'instruktur helikopter' karena kepiawaiannya dan ilmunya menerbangkan helikopter.

Selanjutnya, mereka diberikan materi mengenai penerbangan helikopter menggunakan bambi bucket saat akan melakukan kegiatan waterbombing. Pada hari kedua dan ketiga, mereka pun siap melakukan simulasi langsung di lapangan dengan menerbangkan dan melakukan manuver helikopter di udara dengan menerapkan teori yang diperoleh di kelas. Mereka pun mengaplikasikan teori yang diperoleh bergantian satu per satu.

Kapten Jefriyo pun terpilih menjadi orang yang akan terbang pertama mengoperasikan helikopter. Dengan jam terbang yang tinggi, Kapten Jefriyo menerbangkan pesawat helikopter menggunakan bambi bucket yang mampu mengangkut air sebanyak 800 liter ke udara. Kapten Jefriyo sendiri merupakan salah satu kapten yang turut menerbangkan helikopter untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Pulau Padang yang terjadi beberapa waktu lalu. Tapi siapa sangka Kapten Jefriyo merasa latihan menerbangkan helikopter menjadi salah satu kegiatan yang sebetulnya membosankan karena kurang menantang.

Namun, dia mengatakan latihan menjadi hal yang penting baginya untuk mengingat kembali SOP penerbangan helikopter dalam berbagai kondisi. "Tapi ini sebagai penyegaran bagi kita yang sudah sering menerbangkan helikopter agar tidak lupa dengan standar-standar yang sudah ditentukan oleh pemerintah dan juga perusahaan," kata kakek yang memiliki dua cucu itu.

Sementara itu, Kapten Tri, mengatakan sebetulnya pekerjaan yang dia emban saat ini merupakan pekerjaan yang cukup berat karena berurusan dengan nyawa manusia.

"Training itu kegiatan yang membosankan bagi seorang pilot yang sudah jadi. Tapi training itu memang penting karena pekerjaan kita berat, mengangkut manusia dan urusannya nyawanya. Takut juga sih sebetulnya menerbangkan helikopter, masih deg-degan, yah tapi ikhlas aja," ungkapnya.

Tri menceritakan, Kapten Mashudi, Kapten Sandi dan dirinya merupakan teman akrab pada saat ketiganya mengemban pendidikan di Pusat Penerbangan Angkatan Darat. Kemudian satu per satu pun mereka meniti karir masing-masing dan hingga saat ini mereka kembali berkumpul bersama menjadi pilot RAPP.

“Kita bertiga dulu satu geng. Cuma Mashudi masuk duluan ke RAPP. Baru saya dan Sandi. Enggak nyangka bisa bareng lagi. Mashudi adalah siswa yang paling muda dulu,” kenangnya.

Berbeda dengan Kapten Jefriyo dan Kapten Tri, Kapten Mashudi yang sudah satu tahun lebih dulu menjadi pilot helikopter RAPP, mengatakan dirinya merasa latihan memang diperlukan untuk menghadapi musim kemarau. "Kalau bahasa penerbangannya, kita refresher, mengingat kembali semua teknik penerbangan baik kecepatan, teknik water boombing. Ini penting dilakukan," kata Mashudi.

Kepiawaian pilot RAPP ini pun mendapatkan pujian dari instruktur penerbangan PT Eastindo, Kapten Ridwan. Sebagai seorang pilot yang telah lama berkecimpung di dunia penerbangan helikopter, Ridwan memuji kemampuan pilot yang dimiliki RAPP.

"Kemampuan mereka dalam menerbangkan heli sudah baik.  Teknik bucketing sudah bagus, correct (benar) dan sesuai prosedur. Tidak ada masalah yang signifikan,” kata Ridwan.

Ridwan menjelaskan, ada dua teknik waterbombing yang bisa dilakukan oleh seorang pilot helikopter sesuai dengan kondisi api yakni menggunakan teknik spray dan teknik spot.

“Pada latihan, kita gunakan Bambi bucket dengan panjang sling 60 sampai 150 kaki yang mampu mengangkat bambi bucket dengan kapasitas air 820 liter air dengan maksimum kecepatan 80 knot atau sekitar 150 km/jam.

"Nah saat kebakaran terjadi, dropping air yang dilakukan tergantung titik api. Kalau api menyebar, kita menggunakan teknik spray yang menggunakan kecepatan 20 knot atau 35-40 kilometer/jam. Dan kalau api terkonsentrasi disatu tempat, kita gunakan posisi spot," jelasnya.

Corporate Communication Manager RAPP, Djarot Handoko, mengatakan latihan ini diadakan untuk menyiapkan para pilot menghadapi musim kemarau dan menangani masalah kebakaran jika terjadi nantinya. "Kita ingin siap disemua lini dalam menghadapi musim kemarau, serta persiapan operasi jika menghadapi kebakaran," tukasnya.*klik-relis

 
Berita Terbaru >>
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
Atasi Kenaikan Debit Air, PLTA Koto Panjang Buka Spillway Gate
Serapan Hanya 20 Persen, Pj Wako Minta OPD Tingkatkan Realisasi Anggaran
Kurir Sabu 23,8 Kg Ditangkap di Medan, Pernah Dipenjara 2 Kali
Diduga Korupsi Bansos Rp 1,7 Miliar Mantan Bupati Bone Bolango Ditahan
Bersinergi dengan Pemkab Pelalawan, Bupati Zukri Terima PJS Award 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com