PELALAWAN (Klikriau.com) - Pemerintah Kabupaten Pelalawan mendapat sindiran pedas dari masyarakat Kecamatan Pangkalan Kerinci, bagaimana tidak, sebagai Ibukota Kabupaten Pelalawan, masyarakat merasa daerah tersebut tidak mendapat perhatian.
Sindiran pedas tersebut disampaikan masyarakat Pangkalan Kerinci dalam memperbaiki jalan rusak yang ada di ujung jalan Akasia atau simpang jalan Lintas Timur, dimana di jalan yang diperbaiki tersebut dituliskan "PU = Pekerjaan Umat".
Tulisan itu merupakan bentuk protes masyarakat karena pemerintah sama sekali tidak memperhatikan fasilitas umum yakni jalan. Menurut keterangan masyarakat, jalan Akasia ujung tersebut sudah lama rusak dan tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah, padahal jalan itu adalah tempat perlintasan masyarakat.
"Sebetulnya tidak perlu ada yang melaporkan kerusakan jalan itu kepada pemerintah, bahkan setiap hari ada ratusan pejabat yang melintas di jalan yang rusak ini, tapi perhatian untuk memperbaikinya saja tidak ada," ungkap Atan kepada Klikriau.com.
Dikatakannya, sebagai Ibukota Kabupaten Pelalawan, pemerintah seharusnya memberikan perhatian lebih, sebab Kecamatan Pangkalan Kerinci merupakan wajah dari Kabupaten dengan julukan 'Negeri Amanah' itu.
Lebih lanjut, Atan mengatakan perhatian pemerintah terhadap pembangunan di Kecamatan Pangkalan Kerinci sudah lama hilang, terlebih sejak Bupati HM Harris menjabat sejak tahun 2011 lalu.
"Perkembangan Kecamatan Pangkalan Kerinci hanya ada pada zaman Bupati Tengku Azmun. Kita bisa lihat, pembangunan di Pangkalan Kerinci sejak Bupati HM Harris sama sekali tidak ada, jangankan jalan, drainase saja hingga saat ini hanya sebatas janji-janji, ini yang membuat kita sangat miris," keluhnya.
Hal senada juga disampaikan Syahril yang juga salah seorang warga Pangkalan Kerinci mengeluhkan, dengan anggaran yang begitu besar, seharusnya perkembangan sebuah daerah sangat pesat, namun berbeda dengan kejadian di Kabupaten Pelalawan yang memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) lebih Rp 1,5 triliun.
"Kita menilai pemerintah saat ini tidak berjalan dengan baik, program yang ada hanya sebatas wacana, salah satu contoh adalah Pelalawan Lancar, Program ini bisa dikatakan jalan di tempat," ungkap pria yang tinggal di Jalan Pemda itu.
Sindiran pedas yang ditujukan kepada pemerintah Kabupaten Pelalawan juga disampaikan masyarakat di media Sosial (Medsos) Facebook, dimana salah seorang nitizen mengatakan 'Selamat menikmati jalan berlubang, meski tak senikmat lubang berjalan'.(Fadhly)