JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengaku optimistis Prabowo bisa menjadi figur pemimpin yang meningkatkan kedaulatan Indonesia dari segi ekonomi. Ia menilai, kinerja ekonomi pemerintahan saat ini justru membuat Indonesia kehilangan kedaulatannya.
"Ya bisa dipastikan, karena platform ekonomi kita adalah ekonomi kerakyatan. Kan kita malah jadi raja hutang, mempermudah pekerja asing untuk masuk padahal di dalam negeri kita membutuhkan banyak pekerjaan kemudian penguasaan lahan kita hanya segelintir orang," ungkapnya di Gedung DPP Gerindra, Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Fadli menganggap semangat Trisakti yang diusung oleh Presiden Joko Widodo berbeda dari kenyataan di lapangan. Sehingga, Indonesia membutuhkan kepala negara baru yang konsisten dan bisa membawa Indonesia menjadi negara terhormat secara politik, ekonomi, sosial dan budaya.
"Saya tanya langsung ke bawah, ke masyarakat, semua hidupnya susah dan makin susah di era Jokowi. Kiri-kanan lihat rakyat sengsara kan," katanya.
Menurutnya, perekonomian Indonesia harus berorientasi pada ekonomi kerakyatan. Fadli mengkritik langkah pemerintah yang terlalu fokus pada pembangunan infrastruktur dan mengesampingkan pembangunan manusia.
"Harusnya pembangunan dipusatkan kepada manusianya bukan kepada beton. Ini revolusi mental yang dibangun kok beton. Akhirnya semua energi terserap membangun beton ini," ujar Fadli.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden pada awal April.
Hal itu dikatakan Ferry saat ditemui di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Minggu (18/3/2018). "Minggu awal April itu, beliau akan menyatakan secara resmi menjawab permintaan dari daerah. Dari keluarga besar Gerindra secara internal menginginkan Pak Prabowo bersedia mencalonkan lagi," kata Ferry.
Menurut Ferry, Prabowo masih fokus pada konsolidasi jelang Pemilihan Kepala Daerah 2018. Di beberapa daerah, Prabowo akan menjadi juru kampanye untuk memenangkan pasangan calon yang diusung Gerindra. Selain itu, Gerindra juga masih berkomunikasi dengan parpol lain untuk penjajakan koalisi. (kpc)