Kamis, 25 April 2024
Follow:
Home
Fosil Gading Stegodon Berusia 1,5 Juta Tahun Ditemukan di Majalengka
Jumat, 21/Desember/2018 - 15:51:45 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
BANDUNG - Sepasang fosil gading Stegodon trigonocephalus (gajah purba) berusia 1,5 juta tahun berhasil ditemukan Tim Laboratorum Paleontologi ITB di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Penemuan ini merupakan yang terbesar dan terlengkap. Fosil gading ini ditemukan pada bulan April tahun 2018 lalu oleh tim yang diketuai Jahdi Zaim.

"Ini adalah penemuan utuh dan sebesar ini di Jabar," kata Jahdi Zaim di Kampus ITB,  Bandung, Jumat (21/12/2018).

Awalnya tim mendapat informasi dari penduduk sekitar pertengahan Maret 2018 tentang penemuan fosil yang tersingkap di desa perbatasan Sumedang dan Majalengka. Berdasarkan laporan awal tersebut, Tim Laboratorium Paleontologi mengecek lapangan dan studi pendahuluan.

Dalam studi pendahuluan, tim berhasil melakukan ekskavasi awal dan mengidentifikasi bahwa fosil yang ditemukan adalah sepasang gading gajah. Ekskavasi kemudian dilanjutkan lagi pada April 2018.

Pada ekskavasi lanjutan itu tim menggali lubang uji sebesar 3,5 mete x 3,5 meter x 1,2 meter. Dari lubang uji tersebut, tim menemukan sepasang gading dari lapisan lempung hitam pada satuan batu pasir dari formasi citalang yang berumur Plestosen Awal (2,6-0,8 juta tahun lalu).

Penemuan fosil gading ini menjadi salah satu penemuan fosil gading Stegodon terbesar dan terlengkap di Jawa Barat. Untuk ukuran fosil gading yang ditemukan memiliki panjang lurus dari ujung gading ke ujung gading 3,30 meter. Sedangkan panjang lengkung 3,60 meter.

Bila dilihat dari besar ukuran gading, Stegodon ini berjenis kelamin jantan dengan tinggi tubuhnya kemungkinan lebih dari tiga meter. Ini termasuk gading Stegodon dewasa, bahkan sudah sangat tua.

Tim ITB masih merahasiakan lokasi penemuan fosil tersebut demi menjaga keberadaan fosil lain yang belum ditemukan. Karena diperkirakan di kawasan penemuan fosil masih terdapat fosil lainnya.

Anggota tim ahli lainnya, Mika R Puspaningrum menuturkan, spesies ini kemungkinan trigonochepalus yang ada di Jawa saat pulau Jawa ini baru menjadi daratan.

"Karena ditemukan di sedimen yang berupa lempung, kemungkinan Stegodon ini matinya karena terperosok," kata Mika.***/sumber: detik.com

 
Berita Terbaru >>
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
Atasi Kenaikan Debit Air, PLTA Koto Panjang Buka Spillway Gate
Serapan Hanya 20 Persen, Pj Wako Minta OPD Tingkatkan Realisasi Anggaran
Kurir Sabu 23,8 Kg Ditangkap di Medan, Pernah Dipenjara 2 Kali
Diduga Korupsi Bansos Rp 1,7 Miliar Mantan Bupati Bone Bolango Ditahan
Bersinergi dengan Pemkab Pelalawan, Bupati Zukri Terima PJS Award 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com