Bertuah Akshara Simphony, From Zero to Hero
Minggu, 17/Februari/2019 - 22:52:55 WIB
PEKANBARU - Bertuah Akshara Simphony, disingkat BAS yang bernaung dibawah binaan Indonesia Marching Arts Association (IMAA) dan diasuh Rahma Dul Wahid (Amek), merupakan kumpulan beberapa orang insan marching band, para remaja yang duduk disekolah lanjutan dan perguruan tinggi di Pekanbaru, Riau, menggeluti seni dengan wadah kreatifitas barang bekas.
Untuk menghidupi diri secara mandiri, BAS memulai dari Go Green, mengumpulkan limbah plastik pada Car Free Day di Pekanbaru yang kemudian dikonversi menjadi uang untuk menunjang kreatifitas BAS, selain juga menjadikan barang-barang bekas sebagai alat musik untuk menyalurkan kreatifitas dibidang seni.
Perjalanan BAS untuk mencapai tekad From Zero To Hero tidak terhenti pada satu titik, yakni ada sponsor, melainkan melakukan Fund Rinsing, mengumpulkan donasi dari para donatur dengan tampil dari satu titik ke titik lainnya. Maka pada hari ini, Minggu 17 Februari 2019 BAS juga diberi kesempatan oleh Management Mal SKA untuk mengisi acara di Perayaan Cap Go Meh.
Tidak ada jalan pintas dan instan. Tetapi BAS meyakini, selalu ada sebuah bintang yang lebih terang. Didalam situasi apapun, pasti ada suatu "jawaban yang benar" dan suatu "cara terbaik" untuk melakukan sesuatu dengan benar. Temukan peluang-peluang dan rahasia-rahasia yang tersembunyi di dalam dunia ini.
Menurut Amek, dalam perjalanan kehidupan para remaja, mungkin seringkali penuh dengan riak-riak keluhan dan ungkapan energi ketidak mampuan, memanisfestasikan suatu keputusasaan. Sehingga, tidak jarang menjadikan gelap sebagai sebuah pilihan. tetapi selalu ada cara untuk keluar dari sana.
"Ini bukan tentang keluhan dan keputusasaan. Ini adalah mengenai proses penerimaan terhadap sebuah dinamika. Yang pada akhirnya, membuat kita para remaja mampu menemukan diri kita sendiri. Kita para remaja memiliki tugas mulia sebagai pembangun peradaban, memiliki spirit yang agung, budaya, potensi dan daya cipta. Inilah yang BAS sedang lakukan, langkah kecil dan permulaan. Tapi meyakini, bahwa langkah kecil ini akan menjadi sebuah perjalanan besar," ujar Amek.***/ril.