Lontarkan Larva dan Abu Vulkanik, Anak Gunung Krakatau Erupsi Jelang Pergantian Tahun
Rabu, 01/Januari/2020 - 07:20:55 WIB
CILEGON - Menjelang pergantian tahun dari 2019 ke 2020, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi dan melontarkan material lava dan hujan abu yang berpotensi membahayakan warga sekitar ataupun wisatawan.
Menurut catatan Badan Geologi pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), berdasarkan data-data visual dan instrumental, potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini adalah lontaran material lava, aliran lava, dan hujan abu lebat di sekitar kawah dalam radius 2 kilometer (km) dari kawah aktif.
Badan Geologi menjelaskan seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau yang berdiameter kurang-lebih 2 km dan area di sekitarnya merupakan kawasan rawan bencana. Untuk itu, warga sekitar dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dengan radius 2 km.
"Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat terpapar di area yang lebih jauh bergantung pada arah dan kecepatan angin," kata Badan Geologi.
Berdasarkan hasil pengamatan visual PVMBG, hingga hari ini belum ditemukan adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau. PVMBG menyatakan aktivitas vulkanik gunung api berketinggian 157 mdpl itu masih berada di level II atau waspada.
"Masyarakat dan wisatawan diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah atau puncak Gunung Anak Krakatau atau di sekitar kepulauan Anak Krakatau, sedangkan area wisata Pantai Carita, Anyer, Pandeglang, dan sekitarnya, serta wilayah Lampung Selatan masih aman dari ancaman bahaya aktivitas Gunung Anak Krakatau," begitu imbauan Badan Geologi.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi dengan intensitas berbeda-beda selama 3 hari berturut-turut. Pagi ini, Anak Krakatau kembali bererupsi.
Laporan aktivitas menunjukkan erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada Selasa (31/12/2019) pukul 06.51 WIB. Gunung api di Selat Sunda itu menyemburkan abu vulkanik dengan ketinggian mencapai 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah selatan," tulis laporan yang diterbitkan Badan Geologi pada PVMGB di laman resmi mereka.***