PEKANBARU- Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan penyuntikan vaksin sinovac Kamis ( 14/1/2020).
Pada tahap awal ini ada 10 orang tokoh publik ikut jalani vaksinasi, diantaranya Wakil Wlikota Pekanbaru H Ayat Cahyadi, Sekdako Pekanbaru M Jamil, Forkopimda dan pimpinan organisasi keagamaan.
Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT berharap dengan adanya penyuntikan vaksin ini dapat memutus mata rantai penyeberan Covid-19 di Indonesia.
"Alhamdulilah hari ini kita sudah melakukan vaksinasi serentak diseluruh Indonesia. Mudah- mudahan bisa memutus mata rantai penyebatan covid di Pekanbaru dan kita semua terhindar dari krisis kesehatan dan krisis ekonomi," ujar Walikota usai pelaksanaan vaksinasi di halaman Puskesmas Rejosari, Tenayan Raya.
Pada penyutikan ini Firdaus selaku walikota tidak ikut divaksinasi dikarenakan umurnya sudah melebihi angka 60 tahun, sehingga tak memenuhi persyaratan ditetapkan pemerintah maksimal 58 tahun.
"Saya sudah lebih 60 tahun, belum bisa. Mungkin jenis vaksin lain," kata Firdaus.
Sementara itu, Sekretaris Kota Pekanbaru M Jamil masuk dalam 10 daftar pejabat daerah yang ikut divaksinasi tahap awal ini.
"Hari ini saya beserta sembilan pejabat publik, tokoh agama, dan tokoh masyarakat sudah menerima suntik vaksin Covid-19 jenis Sinovac di Puskesmas Rejosari, Alhamdulilah lancar," ujar M Jamil.
Jamil menjelaskan, sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia juga telah menyatakan, vaksin Sinovac suci dan halal untuk digunakan.
"Saya berikthiar sebagai warga negara Indonesia semoga kita semua terbebas dari pamdemi ini dengan menerima Vaksin Covid-19," ungkapnya lagi.
Diketahui, dari 20 ribu dosis vaksin Sinovac diterima Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, 5.600 dosis di antaranya diberikan kepada orang-orang prioritas di Kota Pekanbaru. (raje)