PEKANBARU, klikriau.com - Masih sepi dari pemberitaan, namun riak politik di kampus Universitas Islam Riau (UIR) jelang pemilihan rektor sudah mulai tampak. Siapa yang akan dipilih 44 orang anggota senat untuk memimpin UIR empat tahun kedepan?
Rektor UIR Prof DR H Syafrinaldi SH MCL yang ditanya soal itu mengatakan kalau pemilihan akan dilaksanakan pada medio Juni 2021 mendatang.
"Benar, masa jabatan rektor berakhir Juni mendatang. Saat itulah nantinya akan dipilih siapa yang akan memimpin UIR melalui sidang senat universitas," ucap Syafrinaldi, Senin (8/2/2021) usai acara launching visi UIR 2041.
Disebutkannya, Senin depan (minggu depan) baru akan dimulai rapat senat terkait suksesi. "Soal bagaimana tekhnisnya, kita serahkan semua pada senat sebagai lembaga tertinggi," tukasnya.
Ditanya apakah ia akan maju disuksesi tersebut, Syafrinaldi sejenak terdiam dan ia pun tertawa lepas. "Hahaha...ini pasti ada yang bocorkan ya," katanya balik bertanya.
Meski sedikit enggan untuk menjawab, namun rektor kelima UIR ini mengatakan siap berkompetisi sepanjang dukungan untuk dirinya masih ada.
"Tergantung jumlah dukungan dari rekan-rekan saat rapat calon formula nantilah. Dari situ akan tergambar berapa jumlah suara yang memberikan dukungan. Jumlah suara yang ada saat ini sebanyak 44 suara jika banyak, saya akan maju jika tidak, ya saya mohon maaf," ujarnya.
World Class UniversityWaktu menjadi salah satu faktor menentukan untuk mengukur kinerja. Begitulah asumsi banyak orang dalam menilai kinerja seorang pemimpin.
Pun demikian, Syafrinaldi yang dipercaya memimpin UIR sejak 2017 dinilai banyak kalangan di UIR sebagai pemimpin yang berhasil. Beberapa program dan kebijakan mampu melahirkan prestasi yang sangat luar biasa. Tak berlebihan jika saat ini posisi UIR secara nasional berada diperingkat 72.
Syafrinaldi bicara soal suksesi ,(ft dok)
Sedangkan untuk dunia berada diposisi 135. Semua tak lepas dari kebijakan rektor yang memang punya keinginan menjadikan UIR sebagai universitas berkelas dunia. Ini pula yang menjadi visi UIR 20 tahun kedepan.
"Alhamdulillah, kesannya selama memimpin UIR banyak senangnya. Karena bersama dengan berbagai unsur pimpinan banyak pencapaian yang diraih. Sesuai dengan slogan UIR
'Together We Can Do'. Namun masih ada juga beberapa program yang belum tercapai," ucap Syafrinaldi.
Dia mengatakan, kendala terberat bukan ada dalam diri pribadi. Sebab hebatnya suatu lembaga bukan dari satu faktor saja. Ada banyak faktor jika ingin unggul. Untuk itu semua komponen harus semangat.
"Untuk unggul itu banyak indikator yang harus dipenuhi. Ada 9 kriteria, diantaranya jumlah profesor, rektor kepala dan lektor harus minimal berkisar 70 persen sementara kita belum mencapai itu. Saat ini kita baru memiliki 539 dosen. Yang bertitel profesor 12 orang, sementara yang bergelar Doktor baru 143 orang. Dan ada sekitar 120 orang yang akan menyelesaikan S3 nya. Ditotalkankan pun dengan menambahkan 120 orang itu belum capai 50 persen, baru 30 persen. Nah begitulah beratnya syarat-syarat akreditasi unggul itu," terangnya.
Inilah tantangan terbesar pemimpin UIR kedepan jika ingin menggapai asa menjadikan UIR sebagai universitas berkelas dunia. "Bagi saya siapa pun nakhoda UIR nanti tak ada masalah, yang penting bisa membawa UIR kedepan lebih maju," pungkasnya.(win)