KLIKRIAU.COM- Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) memanggil pihak Persatuan Golf Indonesia (PGI) Riau untuk meminta keterangan terkait  joget erotis dalam turnamen yang digelar cabang olahraga elit tersebut.

Ketua Umum (Ketum) Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri H.R. Marjohan Yusuf yang didampingi Ketum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, menjelaskan PGI akan diminta penjelasan antara lain bagaimana dan untuk apa joget itu muncul.

Menurut Datuk Seri H Raja Marjohan kejadian tersebut tidak pantas karena dari latar belakang tempat, terlihat bahwa joget dilaksanakan disuatu acara yang membawa nama gubernur dan daerah. Sehingga kesannya, bukan saja pelecahan terhadap martabat perempuan, tetapi juga simbol daerah. Ini juga berarti penghinaan terhadap daerah.

“Oleh karena itu, LAM Riau mengambil berat peristiwa ini, ” kata Datuk Seri Marjohan. Tapi ia menambahkan, berbagai pihak harus dapat menahan diri, tidak terpancing emosi akibat kejadian ini, Senin (22/8/22).

Senada dengan Datuk Marjohan, ketidak patutan tersebut juga diungkapkan Datuk Taufik. Seseorang dengan pakaian minim, menari liar di atas meja yang mempertontonkan aurat kepada lawan jenis.

“Kita mau tahu apa sebenarnya yang terjadi, apakah suatu kesengajaan atau bagaimana, sehingga kita bisa membuat suatu tindakan, ” kata Datuk Seri Taufik menambahkan.

Sebelumnya sejak Ahad lalu beredar video seorang wanita menari di atas meja, dengan gerak tubuh yang seksi dan menerima saweran dari peserta turnamen Golf Piala Gubernur Riau, di Padang Golf Labersa, Kampar, Ahad (21/8). Bahkan saat pertunjukan tari tersebut tampak seorang lelaki berusaha memotret penyanyi yang memakai pakaian minim dari arah bawah.

Video lain yang viral pada acara tersebut, wanita bernyanyi diatas panggung dan dipeluk oleh seorang laki-laki dari belakang sambil memegang uang ratusan ribu, dan menyebarkannya dipanggung hiburan.

Selain video yang viral, foto-foto panitia dengan menggunakan baju berlogo Pemprov Riau dan Pengprov Cabor Persatuan Golf Indonesia (PGI) dan bertuliskan Riau Bisa, termasuk baliho besar Gubernur Riau dan foto, bertuliskan Golf Tournament Piala Gubernur Riau XXX.

Terpisah, Kadis Infokomtik Riau Erisman Yahya menjelaskan, bahwa turname golf merebut piala gubernur Riau bukan kegiatan Pemprov Riau tapi Cabor PGI, Pemprov Riau hanya supporting.

“Banyak Cabor yang meminta Piala Gubernur Riau, lalu diakomodir, namun jika dalam pelaksanaannya pihak panitia melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya, apalagi Gubernur sama sekali tidak tau menau, tentulah tidak bisa mengaitkannya dengan gubernur. Ini murni kerja panitia dan tak ada hubungan dengan gubernur,” jelas Erisman.

Atas nama Pemprov Riau, sambung Erisman, pihaknya sangat menyesalkan kejadian tersebut, apalagi ini Negeri Melayu yang kental dengan nilai-nilai keislaman. “Kami berharap ke depan tidak ada lagi kejadian seperti ini,” pintanya.(*)