JAKARTA (KLIKRIAU.COM) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Siak berhasil mengendalikan inflasi di wilayahnya, dengan angka inflasi saat ini berada di 1,78 persen, lebih rendah dibandingkan Provinsi dan Nasional. Berkat kinerja ini, Pemkab Siak menerima dana insentif fiskal atas kinerja pengendalian inflasi daerah periode pertama tahun 2024.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Tomsi Tohir, kepada Bupati Siak, Alfedri, di Auditorium Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Jakarta, Senin (5/8/2024).
“Alhamdulillah, hari ini kita menerima secara langsung dana alokasi insentif fiskal tahun 2024 sebesar Rp6,7 miliar dari Menteri Keuangan Republik Indonesia. Insentif fiskal ini adalah bentuk apresiasi karena berhasil mengendalikan inflasi di daerah,” kata Bupati Alfedri.
Alfedri menambahkan, dari 38 Provinsi, 416 Kabupaten, dan 98 Kota se-Indonesia, Kabupaten Siak termasuk dalam 36 Kabupaten/Kota yang dinilai mampu mengendalikan inflasi di daerah periode pertama tahun 2024.
"Pada bulan Juli tahun 2024 ini, angka inflasi di Kabupaten Siak 1,78 persen, lebih rendah dari Provinsi dan Nasional. Kami mengapresiasi semua pihak yang berperan aktif dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Siak, sehingga inflasi bisa terkendali dengan baik,” sebutnya.
Alfedri menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga barang dengan berbagai langkah strategis. “Kami menggelar pasar murah, monitoring pasar, melaksanakan gerakan menanam, memberikan bibit cabai kepada kelompok tani, serta memberi subsidi bagi transportasi yang membawa bahan komoditi ke Kabupaten Siak,” jelasnya.
Menurut Alfedri, cabai adalah salah satu penyebab inflasi terbesar di Indonesia. Namun, dengan adanya gerakan menanam ini, Pemkab Siak berhasil mengendalikan harga cabai di pasaran.
"Saat ini, Pemkab Siak tengah gencar melaksanakan pasar murah dan sudah dilakukan di 36 titik di seluruh Kecamatan se-Kabupaten Siak dengan target tahun 2024 sebanyak 60 titik,” tambahnya. (MCRiau)