DUMAI (klikriau.com) - Kota Dumai yang berjuluk Kota Pengantin Berseri ini untuk masalah Pendidikannya ternyata masih kekurangan 165 ruang belajar Sekolah Dasar (SD). Akibatnya banyak SD menerapkan belajar secara bergantian atau dua sip yakni pagi dan siang.

"Kota Dumai masih kekurangan 165 ruang belajar SD, akibatnya proses belajar dan mengajar SD dilakukan secara bergantian atau dua sip pagi dan siang," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Dumai Drs Sya’ari baru-baru ini.

Kekurangan ruang belajar SD terdapat di 3 Kecamatan seperti di Kecamatan Dumai Timur, Dumai Kota, dan Kecamatan Dumai Selatan. Kondisi ini akan menjadi perhatian Dinas Pendidikan Kota Dumai.

Dan untuk mengatasi masalah tersebut serta karena keterbatasan APBD Kota Dumai, maka setiap tahun Pemerintah menganggarkan pembangunan 35 ruang kelas baru (RKB).

"Karna keterbatasan APBD, tahun ini Pemerintah hanya mampu menganggarkan 35 RKB," sebutnya.

Oleh sebab itu, Kadisdik mengajak perusahaan di Kota Dumai membantu proses pembangunan RKB melalui dana CSR masing-masing perusahaan guna mensukseskan program sehat pendidikan yang telah dicanangkan Pemerintah Kota Dumai.

Kalau mengandalkan dana APBD yang jumlahnya terbatas untuk membangun 165 RKB membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk itu, Ia berharap perusahaan menyalurkan dana CSR untuk membantu pembangunan RKB.

"Kepedulian perusahaan di Dumai sangat diharapkan untuk mendukung program sehat pendidikan maka dari itu bantuan perusahaan melalui program CSR sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan RKB dalam upaya memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) Pendidikan dikota Dumai," harapnya.

Mantan Kadisdik Bengkalis itu mengatakan, akibat kekurangan ruang belajar, proses bejalar mengajar di Kota Dumai terpaksa dilakukan dua sif, masuk pagi dari Pukul 07.00 – 12.00 WIB dan Masuk Siang dari Pukul 12.00 - 17.00 WIB.

Bahkan jumlah siswa dalam satu ruang belajar di kota Dumai sudah melampaui standar pendidikan minimal (SPM) yakni 32 siswa.*dika