PEKANBARU (klikriau.com)–Awal 2015 ini Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau kembali menggebrak. Kali ini dalam rangka HUT ke-69 PWI dan HPN 2015, organisasi jurnalis terbesar di Tanah Air ini menggelar Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) Raja Ali Kelana.

Tahun ini lomba dibagi dalam tiga kategori yakni karya tulis jurnalistik, karya foto jurnalistik dan tajuk rencana/editorial.

Ketua PWI Provinsi Riau, Dheni Kurnia didampingi ketua panitia HPN 2014 Satria Utama Batubara dan Wakil Ketua Bambang Irawan Syahputra seta Sekretaris Saparudin Koto, menyebutkan sama seperti tahun sebelumnya tema LKTJ tahun ini bebas.

Peserta sudah dapat mengirimkan tulisannya dan nantinya akan dinilai oleh dewan juri dan pemenang akan diumumkan saat acara puncak HPN 2014 di Tembilahan Indragiri Hilir.

"Peserta yang diperkenankan mengikuti lomba adalah wartawan aktif yang tercatat sebagai anggota PWI Riau. Sementara karya yang diikutsertakan adalah tulisan yang telah dimuat di media massa periode 1 April 2014 hingga 28 Februari 2015," katanya.

Koordinator LKTJ Panitia HPN 2015 Syam Irfandi atau yang lebih dikenal dengan Pepen menambahkan, batas waktu penyerahan karya tulis paling lambat 28 Maret 2015, dengan melampirkan kliping atau salinan cetakan. Sementara bagi peserta dari media online, cukup mencetak laman pada kertas kuarto serta melampirkan URL (Uniform Resource Locator) laman.

"Untuk Lomba Foto, peserta dapat mengirimkan maksimal tiga karya yang telah dimuat di media massa. Selain menyerahkan foto ukuran 20R, file foto asli disalin dalam cakram padat (CD/DVD). Karya yang diikutsertakan belum pernah memperoleh penghargaan sebelumnya. Rekayasa foto diperkenankan hanya sebatas warna, kontras, dodging, burning, dan cropping saja. Karya foto yang telah diserahkan menjadi milik panitia dan tidak akan dikembalikan," ujarnya.

Bagi pemenang lomba, panitia menyediakan hadiah berupa sertifikat, plakat dan uang tunai dengan nilai total puluhan juta rupiah. "Keterangan lebih lengkap dapat ditanyakan ke PWI Provinsi Riau, Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru," pungkasnya.*klik-rls