PASIR PANGARAIAN-Managemen Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) mengaku mengalami kesulitan melakukan sosialisasi di lingkungan perusahaan, jadi berharap semua stake holder bisa bekerja sama secara kolektif untuk mendukung program tersebut, karena kesehatan itu merupakan jaminan dari pemerintah untuk rakyat.   

Hal ini disampaikan, Kepala BPJS Pekanbaru Maryanto, usai rakor BPJS dengan Pemkab Rokan Hulu di Pasir pangaraian, Kamis (05/03). Katanya ketika masuk keperusahaan mengalami kesulitan, seperti perushaan belum memahami manfaat dari BPJS itu sendiri.

Maryanto menceritakan pengalamannya di salah satu perusahaan di Rokan Hulu, setelah tiba diperusahaan harus berhadapan dengan Satpam, kemudian dioper kesekretaris, selanjut dioper lagi ke ADM, barulah masuk ke Direktur perushaan itu.

"Padahal kalau dilingkungan perusahaan kita perlu melakukan sosialisasi maksimal, karena kita akui masih banyak kita temukan karyawan yang tak memiliki identitas sama sekali, termasuk Buruh Harian Lepas (BHL) perantau dari Pulau Nias, Sumatera Utara dan pulau jawab, jadi ini harus disingkronkan, makanya kita koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Penecatatan Sipil (Disdukcapil), supaya memberi Nomor Induk Kependudukan (NIK), supaya bisa jadi peserta BPJS," katanya.

Saat ini, pihak BPJS Rokan Hulu untuk menanggulangi persoalan yang ada di lingkungan perusahaan, melakukan kerja sama kolektif dengan pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Rokan Hulu, sehingga para buruh dan karyawan perusahaan bisa jadi peserta BPJS tersebut.

"Di samping kita kerjasama dengan pihak Dinkes Rokan Hulu, supaya fasilitas sosial yang bisa dilayanai BPJS itu sampai kepada masyarakat, seperti klinik, Pustu, dokter umum, Puskesmas dan lainnya, sehingga kita pelayanan kesehatan bisa maksimal dan optimal dirasakan masyarakat," ujar Maryanto.*klik-mbr