Senin, 29 April 2024
Follow:
Home
Aktivis Greenpeace Gelar Demo di Tugu Zapin Pekanbaru
Sabtu, 30/Mei/2015 - 12:02:56 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU - Mengambil lokasi di Tugu Zapin yang terletak di depan kantor Gubernur Riau (Gubri), puluhan aktivis Greenpeace Indonesia menggelar aksi demonstasi, Sabtu (30/5).

Aksi ini merupakan aksi serentak yang dilakukan Greenpeace di 5 Kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Padang.

Juru Kampanye Media Greenpeace Indonesia, Zamzami, mengatakan, aksi ini dalam rangka mendesak pemerintahan Jokowi supaya berhenti Menggunaan Energi Kotor.

Demo dengan aksi seni kreatif atau flash mob, dimulai dengan berjalan kaki dan melintas di zebra cross, lalu secara tiba-tiba, aktivis yang menggunakan pakaian menyerupai petani dan nelayan Batang ini tersentak dan membeku selama 15 detik. Setelah itu seseorang membangunkan mereka.

Aksi ini ingin mengingatkan Presiden Jokowi untuk peduli terhadap warga masyarakat Batang. Greenpeace juga mendesak pemerintah Jepang selaku investor proyek PLTU Batang untuk membantalkan rencana membangunan program energi 35.000 MW tersebut.

Sementara jurukampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Hindun Mulaika menyebutkan, saat ini pemerintah bermaksud mengembangkan program energi sebesar 35.000 MegaWatt (MW) untuk Indonesia di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Program energi PLTU Batang ini diklaim sebagai PLTU terbesar di Asia Tenggara.

Padahal, selama 4 tahun, warga Batang telah melakukan berbagai cara untuk menolak rencana pembangunan proyek tersebut. Salah satu alasan penolakan itu, yakni penggunaan bahan bakar batubara sebagai sumber energi. Jika energi ini berjalan berarti 20 tahun ke depan, Indonesia akan bergantung dengan batubara sebagai sumber enegri PLTU Batang.

Sementara energi batubara adalah salah satu sumber energi fosil yang paling kotor, salah satu penyebab perubahan iklim dengan dampaik yang sangat merugikan. Ironisnya, Indonesia memiliki sumber energi terbarukan seperti geothermal. panas matahari dan angin.

"Cadangan geoghermal di Indonesia mencapai 40 persen dari total cadangan dunia," terangnya.

OLeh sebab itu, kata Hindun, Greenpeace mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera membantalkan rencana pembangunan PLTU Batang karena dipastikan akan merugikan warga masyarakat Batang yang kebanyakan memiliki mata pencarian sebagai nelayan dan petani.

"Mereka kehilangan mata pencarian jika proyek PLTU Batang ini tetap dibangun," kata Hindun.*klik

 
Berita Terbaru >>
Dua Pria Ditangkap di Rohil, Senpi Rakitan dan Sabu Diamankan
Shin Tae-yong: Garuda Muda Siap Redam Uzbekistan Demi Tiket Final dan Olimpiade
Sasar Keluarga Tidak Mampu, Telah Tersalurkan 1.015 Berkas
Irma Novrita: Urus Sendiri Adminduk, Gratis dan Bebas Pungli!
Jambore PKK 2024, Kecamatan Marpoyan Damai Raih Penghargaan Terbanyak dalam Tiga Tahun
KPU Riau Luncurkan Program Kreatif Jelang Pilkada 2024, Call Center, ESQ dan Jelajah Pemilih
Rekrutmen Badan Adhoc Pilkada 2024, Puluhan Panwascam se-Pekanbaru Jalani Evaluasi
Produser Program "Pick Me Trip in Bali" Dideportasi Imigrasi Ngurah Rai
Tak Turun ke Jalan pada May Day 2024, Buruh Riau Gelar Aksi di GOR Pekanbaru
3 Menteri Kabinet Siap Ramaikan Gebyar BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com