PEKANBARU - Dihadapan para petinggi partai politik atau Parpol, Manahara Manurung, Wakil Ketua DPRD Riau akui, pihaknya mulai kewalahan dan hampir galau menghadapi sikap Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman yang tidak kunjung mengirimkan nama calon ketua DPRD Riau dan wakil gubernur Riau ke DPRD Riau.
"Kami betul-betul mulai kewalahan, hampir-hampir galau dibuatnya, hampir frustasi," kata Manahara Manurung dalam acara halal bihalal lintas parpol di salah satu hotel, Pekanbaru, Ahad malam (24/07/16).
Rasa seperti itu ia rasakan setelah beberapa kali pihaknya melakukan konsultasi dengan gubernur Riau tentang kekosongan dua posisi strategis di Riau. Dari hasil konsultasinya, gubernur selalu berjanji akan segera mengisi dua jabatan yang dimaksud.
"Setiap kali pimpinan dewan konsultasi dengan gubernur, jawabannya iya, iya juga, tapi tidak ada actionnya. Pernah kami konsultasi didampingi pimpinan fraksi yang ada, beliau menjawab iya juga, sampai sekarang kita lihatlah bersama, tidak ada aksi dari beliau," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, dengan kekosongan posisi ketua dewan dan wakil gubernur Riau, maka akan berdampak kepada serapan anggaran yang ada dalam APBD Riau. Juga, arah pembangunan Riau menjadi tidak jelas.
"Arah pembangunan di Riau semakin tidak jelas, lima tahun ke depan, Riau ini mau seperti apa. Kalau gubernur lalu, ada momen yang ditinggalkannya, kalau sekarang ini, sepertinya tidak ada," ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Untuk itu, pihaknya sangat berharap, melalui pertemuan lintas partai ini, para ketua parpol yang ada di Riau bisa mengkomunikasikan hal ini dengan gubernur Riau. Mendudukkan persoalan ini secara bersama dengan gubernur.
"Kami bukannya tidak berusaha, berbagai usaha telah kami lakukan, menyurati dan konsultasi dengan gubernur sudah kami lakukan, tapi belum ada aksi dari beliau. Usaha lain tentu akan kami lakukan juga," tegasnya.
Adapun parpol yang tergabung dalam lintas parpol ini yakni, Partai Demokrat, PDI Perjuangan, PKB, PKS, NasDem, PAN, Gerindra, PPP dan Hanura.**/nai