PEKANBARU - Pergolakan politik yang ada ditubuh partai berlambang beringin, Golkar, membuat langkah Septina Primawati Rusli tersendat-sendat untuk diangkat menjadi Ketua DPRD Riau.

Meskipun sudah disetujui Ketua DPD Golkar Riau, Arsyadjuliandi Rahman yang juga Gubernur Riau, jabatan Septina yang akan menggantikan Suparman yang mundur saat maju di Pilkada Rokan Hulu, masih belum mulus, karena namanya batal diumumkan dalam paripurna DPRD Riau, Selasa (16/8) kemaren.

Memang, pergolakan politik di tubuh Golkar semakin menimbulkan tanda tanya, setelah kemarin beredar surat kepada Ketua DPRD Riau tertanggal 6 Agustus 2016 yang isinya mengenai usulan pengangkatan Ketua DPRD Riau sesuai SK Dewan Pimpinan Pusat Partai Golangan Karya No: R-330/GOLKAR/XI/2015, tentang persetujuan PAW Ketua DPRD Riau yang mengusulkan nama Septina Primawati Rusli. Tapi Ketua DPD Golkar sendiri belum ada komentar soal ini.

Sementara itu Ketua Komisi D DPRD Riau, Erizal Muluk saat ditanya mengenai batalnya pengumuman nama Dra. Hj. Septina Primawati Rusli sebagai Ketua DPRD Riau dalam rapat paripurna dengan alasan rapat Badan Musyawarah (Banmus) tidak quorum, Selasa (16/8) kemarin, mengatakan bahwa agenda paripurna saat itu bukan untuk membahas pengumuman nama Septina.

"Memang tidak ada agenda untuk pengumuman nama (Septina). Ketika yang tidak ada diagenda diharuskan ada, nanti melanggar tata tertib (tartib). Semua kan ada prosesnya," ujar Erizal Muluk, yang juga menyatakan dirinya hanyalah petugas partai.**/nai