Sabtu, 04 Mei 2024
Follow:
Home
Dipuji Internasional, Shimon Peres Pernah Tak Dicintai Rakyat Israel
Rabu, 28/September/2016 - 23:02:38 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
TEL AVIV-Mendiang mantan Presiden Israel Shimon Peres dipuji sebagai tokoh perdamaian oleh dunia internasional. Namun oleh warga Israel sendiri, Peres sempat tidak dicintai dan dipandang tidak ramah.

Peres meninggal dunia dalam usia 93 tahun pada Rabu (28/9) dini hari waktu setempat, setelah dirawat di rumah sakit selama dua pekan terakhir. Pada 13 September lalu, Peres dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh sakit kepala, namun tiba-tiba terkena stroke saat di rumah sakit.

Lebih dari separuh abad kehidupan Peres dihabiskan menempati jabatan publik dalam kabinet pemerintahan Israel. Mulai dari posisi Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri hingga posisi Perdana Menteri, pernah dijabatnya tiga kali. Namun banyak warga Israel memandangnya sebagai sosok tidak ramah.

''Dia tidak pernah mendapatkan cinta publik yang dia rindukan,'' sebut dosen pengajar di Shalem Center di Yerusalem, Ethan Dor Shav, mengenai sosok Peres, seperti dilansir CNN, Rabu (28/9/2016), dirilis detik.com.

''Dia tidak pernah dirangkul oleh rakyat Israel sebagai pemimpin kami,'' imbuhnya.

Kebanyakan warga Israel, yang mulai keras karena maraknya konflik, seperti dilansir Reuters, menolak visi Peres bahwa era baru bagi Timur Tengah sejalan dengan kesepakatan damai. Dipandang sebagai diplomat ulung di luar negeri, di negaranya Peres dipandang sebagai manipulator yang dibutakan ego.

Shimon Peres (tengah) bersama mendiang Yasser Arafat (paling kiri) dan mendiang Yitzhak Rabin (paling kanan) (REUTERS/Jerry Lampen/Files)Shimon Peres (tengah) bersama mendiang Yasser Arafat (paling kiri) dan mendiang Yitzhak Rabin (paling kanan) saat menerima Nobel Perdamaian tahun 1994 (REUTERS/Jerry Lampen/Files)

Namun di tahun-tahun terakhirnya menjabat Presiden Israel, popularitas Peres mulai meningkat di mata rakyat Israel. Dia memanfaatkan jabatannya untuk menyerukan perdamaian dan terus beraktivitas di depan publik, demi mendorong diplomasi di kawasan Timur Tengah.

Sekjen Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erakat mengenal Peres dengan baik. "Ketika saya bertemu dengannya sekitar 25 tahun lalu, saya masih seorang profesor muda," tutur Erakat tahun 2002.

''Saya marah tentang suatu hal, dan dia melihat saya sambil berkata, 'Saeb, perundingan dalam penderitaan dan frustrasi selama 5 tahun jauh lebih murah daripada baku tembak selama 5 menit,'' kenang Erakat soal kata-kata Peres saat itu.

Sebagai Presiden Israel ke-9, Peres pernah berpidato di depan parlemen Turki pada tahun 2007. Hal itu menjadikannya sebagai Presiden Israel pertama yang berpidato di hadapan legislatif negara muslim. Tahun 2011, Peres gencar menyerukan perundingan damai dengan Palestina. Peres menerima Medali Kebebasan Presiden Amerika Serikat (AS) pada tahun 2012 dari Presiden AS Barack Obama.

Peres pensiun dari jabatan publik pada tahun 2014 setelah menjabat Presiden Israel selama 7 tahun. Namun dia tetap melanjutkan upayanya memperjuangkan perdamaian di Timur Tengah. Peres mengabdikan diri pada Pusat Perdamaian Peres, sebuah organisasi yang memperjuangkan hubungan yang lebih baik antara Israel dengan Palestina.

''Saya tahu kita bergerak di jalan penuh bahaya, tapi kita juga tahu ini jalan yang benar, jalan terbaik, satu-satunya jalan yang harus kita lalui,'' ucap Peres pada tahun 1996, setelah gagal dalam pemilu dan harapannya mencapai perdamaian Israel-Palestina pupus karena maraknya serangan bom bunuh diri dari Palestina serta serangan lainnya. (ee)

(f: dtc)


 
Berita Terbaru >>
Lakukan Pelanggaran Berat, Dua Oknum Polisi di Inhu Dipecat
Lepas Jabatan Ditjen Migas, Tutuka Ariadji Kembali ke ITB
Perempuan Mendominasi DP4 Pilkada 2024
Badan Pusat Statistik : Bawang Merah Mendominasi Inflasi Bulanan
Korlantas Polri Ingatkan Lembaga Negara Soal Pelat Nomor
Hari Buruh, Ancaman Pengangguran, dan Masa Depan Buruh Indonesia
Pekanbaru Siap Gelar Lancang Kuning Carnival 2024
May Day Riau, Harga Bahan Pokok dan Kebebasan Berserikat Jadi Tuntutan Buruh
Ini Kata Menaker Terhadap Hubungan Industrial Pancasila
Hakim Dipecat karena Perselingkuhan, MKH Tetapkan Putusan Berat
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com