JAKARTA-Pemerintah akan menyiapkan dana Rp 500 triliun dari APBN untuk pembayaran utang. Pembayaran utang sebesar ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih berhemat.

"Tahun depan kira-kira hampir Rp 500 triliun, 20 persen daripada anggaran. Itu untuk bayar cicilan dan utang," ujar JK, dalam sambutannya pada acara Tempo Economic Briefing di Hotel Westin, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2016),

Jumlah utang yang dibayarkan, menurut JK, tidak mampu mendorong ekonomi dari sektor pembangunan. Oleh karenanya, JK berpesan agar ke depan masyarakat lebih dapat berhemat.

"Pak Gubernur diperintahkan harus mengurangi biaya yang tertuju pada lebih banyak pelayanan internal birokrasi. Tapi hal yang naik ialah subsidi masyarakat. Biaya Kesehatan bebas, BPJS Kesehatan, pendidikan gratis," ujarnya, sebagaimana dilansir detikFinance.

"Itu juga menjadi bagian untuk menutup gap keadilan tapi di lain pihak tentu mengurangi anggaran untuk pembangunan. Tapi ini untuk menjaga keadilan," sambungnya.

Karena besarnya pembayaran utang pemerintah, maka ruang fiskal untuk pembangunan tidak menjadi lebih baik. Namun meski terbatas, pemerintah berharap pada banyaknya investasi yang masuk ke dalam negeri.

"Hanya itu ruang yang terbuka yang memang dan kita mempunyai suatu kesempatan yang besar. Dengan konsumsi penduduk 250 juta ini terbuka," jelasnya. (ee)

Ilustrasi. (f: int)