Sabtu, 04 Mei 2024
Follow:
Home
Ratusan Ubur-ubur Biru Terdampar di Pantai Queensland
Kamis, 02/Februari/2017 - 15:00:15 WIB
  Ubur-ubur ini akan cepat mengering di pantai dan besar kemungkinan menjadi santapan burung-burung. (Facebook:CharlotteLawson)  
TERKAIT:
   
 
BRISBANE - Ratusan ubur-ubur warna kebiruan memenuhi sebuah pantai di utara Kota Brisbane, Queensland, Australia setelah terdampar di sana. Seorang pakar kelautan menyebut fenomena ubur-ubur terdampar itu biasa namun kali ini jumlahnya begitu banyak.

Ubur-ubur yang terdampar ke pantai Deception Bay akhir pekan lalu itu biasanya terjadi dalam fase perkembangbiakan atau disebut juga "bloom".

Pakar biologi kelautan Dr Lisa-Ann Gershwin, yang merupakan spesialis ubur-ubur, menjelaskan bloom yang dia lihat kali ini merupakan yang paling besar selama 25 tahun karirnya.

"Jujur saya katakan ini yang paling luar biasa yang pernah saya lihat. Saya sudah sering melihat mereka terdampar... tapi ini sangat mengherankan," katanya.

"Bloom pada ubur-ubur merupakan bagian dari siklus kehidupan mereka. Saat angin bertiup dan air surut dan berarus, maka mereka akan terdampar," jelas dr Gershwin.

"Kita biasa lihat ubur-ubur terdampar namun tidak seperti ini. Ini mengherankan," tambahnya. Ia melukiskan pemandangan ini wallpaper ubur-ubur.

"Saya belum pernah melihatnya seperti itu," katanya, "Saya tak bisa bayangkan bagaimana mereka di dalam air sehingga bisa terdampar serapat itu satu sama lain."

Ubur-ubur biru atau Catostylus mosaicus, tumbuh hingga mencapai diameter 35 sentimeter dan biasanya tidak berbahaya bagi manusia.

"Mereka biasa ditemukan di Queensland tenggara, New South Wales dan Victoria," kata Dr Gershwin kepada Steve Austin dari ABC.

"Terdamparnya ubur-ubur ini bukan hal yang mengkhawatirkan bagi lingkungan sekitar. Sebab mereka akan mengering dan kita bahkan tak sadar bahwa mereka pernah ada di situ," katanya.

"Justru bagus buat burung-burung dan penyu yang akan memakan mereka," kata Dr Gershwin lagi.

Dia menjelaskan kombinasi arah angin utara dan kondisi arus menyebabkan bloom pada ubur-ubur ini.

"Mereka tidak mendamparkan diri seperti pada sejumlah hewan lainnya. Ubur-ubur tidak seperti itu," jelas Dr Gershwin.

"Mereka tak bisa bernafas di darat. Tapi mereka memang perlu air di sekitarnya untuk mengalirkan oksigen ke kulit mereka," katanya.

"Mereka juga butuh air untuk mendukung tubuhnya sehingga tidak ambruk sendiri," tambahnya.**

Sumber:Detik.Com

 
Berita Terbaru >>
Rugikan Negara Rp 22,6 Miliar, Mantan Bupati Kuansing Ditahan
Lakukan Pelanggaran Berat, Dua Oknum Polisi di Inhu Dipecat
Lepas Jabatan Ditjen Migas, Tutuka Ariadji Kembali ke ITB
Perempuan Mendominasi DP4 Pilkada 2024
Badan Pusat Statistik : Bawang Merah Mendominasi Inflasi Bulanan
Korlantas Polri Ingatkan Lembaga Negara Soal Pelat Nomor
Hari Buruh, Ancaman Pengangguran, dan Masa Depan Buruh Indonesia
Pekanbaru Siap Gelar Lancang Kuning Carnival 2024
May Day Riau, Harga Bahan Pokok dan Kebebasan Berserikat Jadi Tuntutan Buruh
Ini Kata Menaker Terhadap Hubungan Industrial Pancasila
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com