Sabtu, 04 Mei 2024
Follow:
Home
Bahu Membahu Jadikan Dumai Tujuan Wisata (2)
Kamis, 27/April/2017 - 08:56:19 WIB
  Wisata Alam Bahari Bandar Bakau, Dumai.  (Foto: Special
Pengetahuan - blogger)
 
TERKAIT:
   
 
SUATU ketika, saat berbincang-bincang dengan petinggi perusahaan
listrik dan telekomunikasi setempat yang datang berkunjung ke
kantornya, Walikota Zulkifli AS mendapat masukan bahwa biasanya saat
liburan rekening listrik dan telepon warga Dumai menurun drastis.
Berdasarkan masukan tersebut, Zul AS menilai hal ini bisa terjadi
karena saat liburan banyak warga Dumai yang tidak berada di rumah,
alias pergi ke luarkota.
  
Mengapa sampai terjadi hal seperti itu?. Zul AS langsung menjawab
sendiri: karena di Dumai tidak ada tempat untuk rekreasi.
 
Padahal, Dumai dengan luas sekitar 1.760 kilometer persegi itu
memiliki garis pantai sepanjang 200 kilometer lebih. Bahkan,
sebelumnya juga sempat disebut Dumai sebagai kota yang memiliki hutan
terluas di tanahair. Nah, dengan berbagai potensi yang demikian besar,
miris rasanya melihat kota Dumai tanpa memiliki tempat rekreasi sama
sekali.
  
Pada awal 2000 lalu, Dumai memang sempat diramaikan oleh para
pelancong asal negara tetangga yang ingin mencari hiburan malam.
Namun, hal itu tak berlangsung lama. Bagi Zul AS sendiri, yang
kemudian memimpin Dumai setelah era tersebut, justru membuat visi:
"Menuju Masyarakat Makmur Madani." Dengan begitu, ia tak ingin Dumai
dijadikan sebagai kota wisata esek-esek, kendati dapat menghasilkan
devisa yang besar bagi kemajuan sebuah kota.
  
Potensi pariwisata di kota pelabuhan ini sebenarnya cukup besar.
Saat ini, misalnya, warga setempat membuat wisata mangrove di beberapa
tempat. Satu diantaranya, Wisata Alam Bahari Bandar Bakau, Dumai,
telah menjadi obyek wisata yang setiap hari dikunjungi orang. "Kalau
hari biasa ada seratusan pengunjung, tapi pada hari libur mencapai
ribuan orang," kata seorang petugas di sana.
  
Wisata Bandar Bakau dirintis oleh Darwis Mohd Saleh sekitar 12
tahun lalu di lahan peruntukan PT Pelindo seluas 11 hektare. Bersama
rekannya Darwis menanami pantai yang dilanda abrasi itu dengan
pohon-pohon mangrove. Bibit mangrove mereka kumpulkan dari berbagai
tempat. Setelah bertungkuslumus sekian lama, kini kawasan tersebut
telah menjadi hutan mangrove yang rimbun. Agar pengunjung dapat
leluasa berjalan di sana, Pemerintah Kota Dumai pun memberikan bantuan
dengan membangun jalan dari jembatan papan mengelilingi kawasan wisata
Bandar Bakau.
  
Swadaya yang dilakukan masyarakat ternyata bukan hanya di situ.
Warga Teluk Makmur, sekitar 12 kilometer dari pusat kota Dumai, juga
perlahan-lahan menyulap kampung mereka menjadi kawasan pantai yang
menarik untuk dikunjungi. Di pantai yang berhadapan langsung dengan
Pulau Rupat, itu pengunjung bisa mandi atau melihat pemandangan alam
serta kapal-kapal tanker besar yang sedang parkir menungggu antrean
masuk ke pelabuhan. Suasana menjadi mirip suatu obyek wisata di Bali,
karena menjelang sore banyak monyet yang menampakkan diri seraya
mencari makanan di sekitar pengunjung. "Yang datang ke sini tak hanya
orang Dumai saja, tapi juga dari daerah lain, termasuk Pekanbaru, dan
juga dari Malaysia," kata Rudi, yang menggagas kawasan wisata pantai
itu.
  
Sebenarnya Dumai juga sudah bisa memposisikan diri sebagai kawasan
wisata kuliner. Saat ini kerupuk cabe Dumai sudah menjadi ikon kota
ini. setiap berkunjung ke sana, orang biasanya mencari kerupuk cabe
untuk oleh-oleh. Bahkan, di kawasan elit di Jalan Diponegoro,
Pekanbaru, juga kini setiap hari terlihat beberapa penjual kerupuk
cabe Dumai yang berdagang di mobil-mobil mentreng.
  
Masih banyak lagi potensi Dumai yang dapat dikembangkan sebagai
obyek wisata. Kawasan hutannya yang cukup luas dapat dijadikan
berbagai bentuk obyek wisata. Apalagi, di sini diperkirakan masih ada
harimau sumatera yang dilindungi. Sesuai dengan visi 'Menuju
Masyarakat Makmur Madani', bisa juga dibangun wisata religius, seperti
kelenteng, maupun mesjid dengan arsitektur unik, untuk menarik
wisatawan dari daerah sekitarnya maupun dari seberang. Untuk mesjid,
misalnya, dibuat secara terapung di laut, dan untuk masuk ke sana bisa
melalui terowongan transparan dalam laut. Dengan begitu, jika
sebelumnya warga Dumai yang liburan ke luar daerah, maka diharapkan
nanti warga lain yang datang melancong ke Dumai. Semoga. (irwan e.
siregar)

 
Berita Terbaru >>
Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Pelaku Mutilasi Istri
Bamsoet : Tantangan Teknologi bagi Generasi Muda
Rugikan Negara Rp 22,6 Miliar, Mantan Bupati Kuansing Ditahan
Lakukan Pelanggaran Berat, Dua Oknum Polisi di Inhu Dipecat
Lepas Jabatan Ditjen Migas, Tutuka Ariadji Kembali ke ITB
Perempuan Mendominasi DP4 Pilkada 2024
Badan Pusat Statistik : Bawang Merah Mendominasi Inflasi Bulanan
Korlantas Polri Ingatkan Lembaga Negara Soal Pelat Nomor
Hari Buruh, Ancaman Pengangguran, dan Masa Depan Buruh Indonesia
Pekanbaru Siap Gelar Lancang Kuning Carnival 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com