PELALAWAN (Klikriau.com) - Masyarakat kembali dibebani persoalan kelangkaan gas LPG di sejumlah wilayah Kabupaten Pelalawan. Dampak dari kelangkaan ini di manfaatkan oleh sejumlah oknum untuk mengambil keuntungan yang besar, salah satunya adalah dengan menaikan harga gas LPG 3kg dari Rp18ribu menjadi Rp25ribu per tabung.

Salah seorang warga Pangkalan Kerinci, Alam (40) kepada Klikriau.com mengatakan, dirinya sangat kesulitan mendapatkan gas elpiji 3kg. Kelangkaan menyebabkan harga gas bersubsidi tersebut melonjak meski Pertamina tidak memberlakukan kenaikan harga.

“Gas elpiji itu naik harganya dari Rp 18ribu menjadi Rp 25ribu dengan alasan susah dapatkan barangnya,” ungkap Alam saat berbincang dengan Klikriau.com Rabu sore.

Ia mengeluhkan sulitnya mencari bahan bakar elpiji tiga kilogram di daerahnya, sehingga membuatnya harus berkeliling mencari gas bahkan sampai diluar kecamatan seperti ke Pangkalan Kuras, namun gas yang dicaripun sulit untuk didapat.

“Sulitnya mendapatkan gas membuat sejumlah ibu rumah tangga menjerit. Saya harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli satu tabung elpiji tiga kilogram yang dihargai oleh pengecer sampai Rp25 ribu pertabung,” ujarnya.

Kelangkaan tersebut juga terjadi di Kecamatan Kerumutan. Aewan (30) salah seorang pedagang gas LPG 3kg mengaku sulit untuk mendapatkan gas tersebut. Bahkan, ia menduga ada permainan di Pangkalan gas LPG sehingga hargapun bisa dinaikkan.

“Biasanya saya ngambil di pangkalan cuma Rp18 ribu dan saya jual dengan harga Rp 20ribu. Tapi saat ini sulit mendapatkan gas bersubsidi LPG 3kg, seharusnya pangkalan gas ini di razia oleh pihak terkait untuk mengetahui kebenaran dari kelangkaan gas yang sangat membebani masyarakat,” pungkas Aewan.(Fadhly)