PEKANBARU - Hasil survei Bank Indonesia (BI) menyatakan, pariwisata di provinsi Riau baru 27 persen yang dibenahi. Artinya 73 persen faktor pendukung pariwisata di Riau belum memadai hingga kini.

Menanggapi hasil survei ini, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman saat ditanya wartawan hari ini, Selasa (20/6/2017) mengaku terkejut.  

Tetapi menurut Gubri, meski hasil survei BI demikian, secara umum pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan pertama tahun 2017 naik sebesar 2,82 persen. Pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut menunjukkan kenaikan, jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2016 cuma 2,22 persen.

"Sektor pariwisata memang menjadi fokus yang harus dibenahi pemerintah kabupaten/kota di Riau karena saat ini masih jauh dari harapan," kata Gubri.

Menurut Gubri, sektor pariwisata menjadi penunjang ekonomi di daerah, sebagai pengganti minyak dan gas bumi serta perkebunan kelapa sawit.

"Sektor pariwisata kita masih lemah. Penyebabnya antara lain masalah infrastruktur tidak memadai, lalu SDM tenaga kerja yang masih lemah," kata Gubri.

Karena itu kata Gubri, Pemerintah Provinsi Riau telah meminta supaya pemerintah pusat dapat membantu pengembangan sektor pariwisata di Riau melalui dana alokasi khusus, terutama untuk destinasi wisata unggulan di Riau seperti Bono, Bakar Tongkang, Paju Jalur.***/syaf