Sabtu, 04 Mei 2024
Follow:
Home
Sawahlunto Terus Bangun Museum Sejarah dan Kebudayaan
Senin, 26/Juni/2017 - 09:58:14 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
SAWAHLUNTO - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, terus berupaya melestarikan sejarah dan budaya di kota itu, salah satunya dengan membangun museum-museum di seputaran kawasan kota lama.

Beberapa hari lalu, tepatnya Jumat (23/6/2017), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi  Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim telah meresmikan tiga museum.

Tiga museum yang diresmikan tersebut adalah Museum Lukisan dan Etnografi kayu, Museum Tari dan museum alat-alat musik. Seluruh museum bertempat di gedung peninggalan tambang masa penjajahan kolonial di Kelurahan Air Dingin Kecamatan Lembah Segar.

Hendra Irwan Rahim mengapresiasi Kota Sawahlunto yang terus berbenah mengumpulkan kenangan sejarah masa lalu sebagai kota tua bekas tambang yang sudah “mati” untuk dikemas menjadi lokasi wisata Kota Tua.

“Kota Sawahlunto sangat pantas diberi apresiasi karena dengan upaya yang serius mengumpulkan kenangan sejarah kota tambang yang sudah mati menjadi kota tua yang berseri,” kata Hendra saat soft opening tiga museum tersebut.

Hendra menambahkan, Pemerintah Kota Sawahlunto sejak zaman kepemimpinan Walikota Amran Nur hingga saat ini dipimpin Ali Yusuf telah menyusun kembali puing-puing kota tua untuk dikemas menjadi kota bernuansa budaya, untuk tujuan wisata kota tua.

“Hasilnya, kota ini semakin menunjukkan jati diri menjadi kota tua. Ini perlu didorong agar seluruh potensi sejarah yang bisa digali dan diangkat ke permukaan menjadi pengaya “koleksi” Kota Tua Sawahlunto,” tambahnya.

Walikota Sawahlunto Ali Yusuf menuturkan, gedung yang digunakan sebagai museum merupakan cagar budaya, aset Tambang Batubara Bukit Asam. Gedung-gedung tersebut dulunya antara lain merupakan rumah dinas pejabat pengawas tambang dan mess bujangan pekerja tambang.

“Dengan memanfaatkan aset ini, kami berharap museum ini sekaligus menjadi daya tarik bagi Sawahlunto sebagai Kota Tua,” katanya.

Dibalik terwujudnya tiga museum tersebut, ada tiga kolektor yang merupakan pemilik dari koleksi-koleksi yang ada di museum. Mereka adalah Yukon, kolektor peralatan seni, Fauziah untuk mengisi museum tari dan Dian Wijaya yang mengisi sebagian besar museum lukisan.***/Padangmedia

 
Berita Terbaru >>
Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Pelaku Mutilasi Istri
Bamsoet : Tantangan Teknologi bagi Generasi Muda
Rugikan Negara Rp 22,6 Miliar, Mantan Bupati Kuansing Ditahan
Lakukan Pelanggaran Berat, Dua Oknum Polisi di Inhu Dipecat
Lepas Jabatan Ditjen Migas, Tutuka Ariadji Kembali ke ITB
Perempuan Mendominasi DP4 Pilkada 2024
Badan Pusat Statistik : Bawang Merah Mendominasi Inflasi Bulanan
Korlantas Polri Ingatkan Lembaga Negara Soal Pelat Nomor
Hari Buruh, Ancaman Pengangguran, dan Masa Depan Buruh Indonesia
Pekanbaru Siap Gelar Lancang Kuning Carnival 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com