PEKANBARU Klikriau.com- Untuk meminimalisir kecurangan oknum pegawai dalam pembayaran retribusi, Badan Pendapatan Daerah ( Bapenda)  Kota Pekanbaru tidak memberlakukan sistem pembayaran setor tunai bagi Wajib Pajak (WP).

"Terhitung hari ini saya sebagai Kepala Bapenda Pekanbaru, mengharamkan uang tunai dalam pembayaran pajak di Kantor Bapenda Pekanbaru, " ujar Kaban Bapenda Pekanbaru,  Azharisman Rozie, Selasa(8/8).

Seluruh wajib pajak diberikan banyak kemudahan dalam membayarkan pajak. Mereka tidak harus datang ke kantor Bapenda Pekanbaru tapi cukup datang ke bank- bank terdekat dari rumah mereka.

"Ya, bayar pajak lewat bank saja lagi,  dan petugas kita akan mendata apakah pajak sudah di bayarkan atau belum.  Lalu pihak bank langsung melakukan penyetoran pajak ke rekening kas daerah kota Pekanbaru," urai Haris.

Langkah ini terbuti efektiv dalam peningkatan PAD Kota Pekanbaru. Berdasarkan data saat ini terjadi kenaikan pajak sebesar 25 persen dari tahun lalu.

"Salah satunya di sektor pajak BPHTB, pada 2016 dari Januari hinhga Juni total dana yang masuk sebesar Rp 28 Milyar.  Tahun ini terjadi peningkatan jumlahnya mencapai Rp 36 Milyar," jelasnya.

Haris menargetkan, angka Rp 500 sampai 600 miliar adalah jumlah yang realistis untuk PAD dari sebelas jenis pajak pada tahun ini bisa tercapai.  Memang jika dibandingkan dengan target ketika penetapan APBD jumlahnya masih kurang.
Namun perlu diingat itu adalah target pajak politik yaitu kesepakatan antara pihak legeslatif dangan pihak eksekutif.

"Dan sekarang adalah yang realnya,  kita berharap dengan adanya kerja sama seluruh pihak ke depan bisa tingkatkan PAD dari pajak daerah," tutupnya.(nae)