JAKARTA - Pemerintah Malaysia memulangkan sekitar 229 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja secara ilegal di Negeri Sabah. Ratusan TKI itu dipulangkan melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution mengatakan, TKI ilegal ini dipulangkan setelah tertangkap polisi Malaysia karena bekerja tanpa dokumen keimigrasian.

"TKI bermasalah ini dipulangkan setelah menjalani hukumannya selama berbulan-bulan karena bekerja di negara itu (Negeri Sabah, Malaysia) tanpa melengkapi dirinya dengan paspor kerja," ujar Nasution, seperti dikutip dari Antara, Rabu (16/8).

Ratusan TKI ilegal tersebut terdiri dari 151 laki-laki, 54 perempuan, 11 anak laki-laki dan 13 anak perempuan yang berasal dari tiga pusat tahanan sementara (PTS), yakni Menggatal, Papar dan PTS Siboga Sandakan.

Menurut Nasution, anak-anak yang turut dipulangkan tersebut sebagian diantaranya masih berusia di bawah lima tahun.

"Puluhan anak-anak yang dipulangkan kali ini ke sini (Nunukan) karena tertangkap bersama dengan orangtuanya oleh aparat kepolisian Malaysia," jelas Nasution.

Menurut Nasution, anak-anak tersebut hanya korban atas legalitas orangtuanya mencari nafkah di Malaysia tanpa melengkapi diri dengan paspor kerja yang mendapatkan jaminan majikannya.

Bahkan, anak-anak yang dipulangkan itu terpaksa ikut merasakan suasana penjara Malaysia sesuai hukuman orangtuanya atas pelanggaran yang dilakukannya.***