UKUI -  Arif Riyadi (30), seorang penjaga sekaligus perawat gajah sejak tahun 2006 lalu menyatakan, gajah asuhannya juga telah ikut mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), karena dua kali seminggu dia dan gajahnya melakukan patroli dalam hutan.

"Sejauh ini kami belum pernah melihat api, cuma asap. Lalu, kami melapor ke posko. Ternyata itu diluar konsesi dan tim langsung turun memadamkannya,” ujar Arif.

Menurutnya, menjaga lingkungan bisa dilakukan dengan banyak cara. Setiap orang bisa berperan untuk mencegah Karhutla. Sebagai perawat gajah misalnya, ia bisa patroli dengan gajah yang ia rawat.

“Kami komit dengan menjaga lingkungan. Jika lingkungan terbakar, hewan-hewan yang hidup juga bisa ikut punah,” ujarnya.

Setiap hari Arif berinteraksi dengan dua gajah yang bernama Raja Armen dan Mira. Baginya, menjadi penjaga dan perawat gajah merupakan pekerjaan yang mulia karena ia bisa melindungi gajah dari kepunahan.

Setiap hari menjadi hari yang unik. Suka duka pun penuh dengan berbagai perasaan. Apalagi saat memandikan gajah ada perasaan bahagia.

"Saat gajah senang sama kami juga senang, gajah akan mengambil apa yang kami suruh. Sebagai gantinya, biasanya saya kasih hadiah ke gajah karena sudah lakukan apa yang saya instruksikan. Hadiahnya seperti gula merah, nutrisi atau suplement tambahan," ucapnya.

Awalnya ia tidak pernah menyangka menjadi perawat dan penjaga gajah seperti sekarang ini.  Ia terpilih menjadi sejak bergabung dengan Elephant Flying Squad (EFS) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) 11 tahun silam.

Kemudian ia banyak mendengar dan membaca berita tentang kepunahan gajah di berbagai daerah. Sejak itu, ia bertekad untuk menjadi pelindung gajah.

“Saat ikut training jadi gajah, perasaan saya pilu mendengar kabar tentang gajah mati yang dibunuh oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sejak itu, hati saya tergerak untuk jadi pelindung gajah,” ujarnya.***/ril