Sabtu, 04 Mei 2024
Follow:
Home
Dikasari dan Dicakar Satpam Saat Ingin Isi Premium, Heri Lapor Polisi
Jumat, 27/Oktober/2017 - 22:44:21 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU - Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) tentu sangat penting bagi kendaraan. Baik itu premium, pertamax, pertalite ataupun BBM lainnya yang sudah tersedia di tempat resmi SPBU.

Anehnya, ada SPBU di Jalan Kaharudin Nasution, Marpoyan Damai yang tidak menjual BBM jenis premium kepada kendaraan sepeda motor. Apalagi BBM jenis premium ini banyak diminati masyarakat. Mengingat harganya relatif murah dari BBM jenis lainnya.

Seperti yang dialami Heri, salah seorang pengendara motor di Pekanbaru. Karena SPBU tak mau jual premium untuk sepeda motornya, ia pun mengamuk. Pasalnya, pihak SPBU M-Poin 13.282.603 itu hanya menjual premium untuk kendaraan roda empat. Sedangkan kendaraan roda dua hanya dijual BBM jenis pertamax.

Dalam kekecewaannya, Heri itu sempat mengamuk kepada petugas SPBU. Dikatakannya, Jum'at (27/10/17) sore lalu ia hendak mengisi premium untuk motornya di SPBU di Jalan Kharuddin Nasution, tetapi dia dilarang oleh petugas SPBU mengantri di deretan mobil yang tengah mengisi premium .

"Sekitar jam 4 sore tadi pas waktu mau pulang, saya berhenti di SPBU ngisi bensin, saya lihat ada mobil antrian Premium, sementara antrian motor di Pertalite, saya masuk antrian mobil," kata Heri.

Saat ingin mengantri dan mengisi premium, ia mendapat penolakan dari wanita petugas pengisian. Heri tetap bersikeras karena ini premium subsidi, sebagai pengendara motor dan warga dengan berpenghasilan pas-pasan, dia merasa lebih berhak menikmati premium subsidi ini.

"Pas pula ada security (satpam) di situ, terjadi adu mulut, saya diminta untuk memindahkan motor saya karena ini antrean mobil, saya menolak karena saya ingin isi premium, kenapa mobil boleh isi premium sementara motor dipaksa pakai pertamax dan pertalite yang tidak bersubsidi," terang Toni.

Dari adu mulut itu pun terjadi aksi tolak menolak antara security SPBU dan Toni yang akhirnya Toni mengaku mendapat luka cakaran di tangannya. Atas insiden ini, Toni kemudian melapor ke Polsek Bukit Raya, meski akhirnya motor Toni tetap diisi premium oleh petugas security walau tanpa ikhlas dan pelayanan yang tidak menyenangkan.

Dari penelusuran ke SPBU tersebut, ditemui seorang pria yang mengaku bernama Obil sebagai Supervisor, dan juga bertemu dengan security yang dimaksud yang ternyata bernama Jaya.

Obil menjelaskan bahwa aturan yang mengharuskan motor beli pertalite bukan premium merupakan aturan dari SPBU tersebut, bukan dari Pertamina dan sebagainya.

"Kita kan kerja, jalankan aturan perusahaan, kalau dari Pertamina kan satu untuk motor satu untuk mobil, tapi perusahaan ya (bikin satu untuk mobil, red)," terangnya.

Obil juga mengatakan bahwa SPBU ini milik Mulyadi, namun pemilik belum mengetahui kejadian ini. Dimana kebijakan perusahaan yang hanya menyediakan premium subsidi untuk mobil membuat seorang pengguna motor mengamuk dan lapor polisi.**/ton

 
Berita Terbaru >>
Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Pelaku Mutilasi Istri
Bamsoet : Tantangan Teknologi bagi Generasi Muda
Rugikan Negara Rp 22,6 Miliar, Mantan Bupati Kuansing Ditahan
Lakukan Pelanggaran Berat, Dua Oknum Polisi di Inhu Dipecat
Lepas Jabatan Ditjen Migas, Tutuka Ariadji Kembali ke ITB
Perempuan Mendominasi DP4 Pilkada 2024
Badan Pusat Statistik : Bawang Merah Mendominasi Inflasi Bulanan
Korlantas Polri Ingatkan Lembaga Negara Soal Pelat Nomor
Hari Buruh, Ancaman Pengangguran, dan Masa Depan Buruh Indonesia
Pekanbaru Siap Gelar Lancang Kuning Carnival 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com