Senin, 29 April 2024
Follow:
Home
KTT ASEAN, Jokowi Sampaikan Keprihatinan Krisis Kemanusiaan di Rakhine
Senin, 13/November/2017 - 15:17:40 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
MANILA - Presiden Jokowi menyampaikan keprihatinannya atas terjadinya krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar. Ia mengingatkan, ASEAN tidak dapat berdiam diri atas terjadinya krisis tersebut, karena krisis ini tidak saja menjadi perhatian negara-negara anggota ASEAN namun juga dunia.

"Kita harus bergerak bersama. Myanmar tidak boleh tinggal. ASEAN juga tidak boleh tinggal diam," kata Presiden Jokowi saat berbicara pada Pleno KTT ke-31 ASEAN yang diselenggarakan di Philippines International Convention Center (PICC), Manila, Filipina, Senin (13/11) siang.

Untuk mengatasi krisis kemanusiaan ini harus ada kepercayaan dan solidaritas di antara negara-negara anggota ASEAN. Semakin lama masalah ini dibiarkan maka akan berdampak pada keamanan dan stabilitas kawasan termasuk munculnya radikalisme dan perdagangan manusia.

Bantuan Kemanusiaan

Indonesia sendiri, menurut Presiden Jokowi, telah turut membantu mengatasi krisis kemanusiaan tersebut  dengan berkontribusi memberikan bantuan kemanusiaan. Indonesia bahkan telah menyampaikan usulan formula 4+1 untuk Rakhine, termasuk mendukung implementasi rekomendasi mantan Sekjen PBB Kofi Annan.

Presiden menegaskan, Indonesia juga mencatat pidato "Report to the People" dari State Counsellor Myanmar, Aung San Suu Kyi. Presiden mengharapkan agar tiga butir dalam pidato tersebut, yaitu: patriasi dan bantuan kemanusiaan; pemukiman kembali dan rehabilitasi; dan pembangunan dan kedamaian dalam jangka panjang dapat diimplementasikan.

"Indonesia mengharapkan pembicaraan antara Bangladesh dan Myanmar mengenai repatriasi dapat segera diselesaikan dan diimplementasikan," ujar Presiden.

Presiden Jokowi juga berharap agar The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management (AHA Centre) dapat diberikan akses secara penuh untuk dapat membantu. Ia meyakini, kegiatan AHA Centre di Myanmar akan baik bagi Myanmar dan bagi ASEAN.

Di akhir pidatonya, Presiden menegaskan sekali lagi bahwa krisis kemanusiaan di Rakhine State perlu segera diselesaikan, dan akan baik jika ASEAN menjadi bagian penyelesaian masalah.

"Kita harus buktikan kepada masyarakat kita dan dunia bahwa kita mampu menangani masalah kita,” tegas Presiden Jokowi.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu Menteri Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Seskab Pramono Anung, Menlu Retno Marsudi, Mendag Enggartiasto Lukita, dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.**/humas Setkab

 
Berita Terbaru >>
Produser Program "Pick Me Trip in Bali" Dideportasi Imigrasi Ngurah Rai
Tak Turun ke Jalan pada May Day 2024, Buruh Riau Gelar Aksi di GOR Pekanbaru
3 Menteri Kabinet Siap Ramaikan Gebyar BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau
Rapat Kerja APTISI Riau Dorong Peningkatan Kualitas PTS di Riau
Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024, UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com